TRIBUNNEWS.
Kantor polisi dijarah dan dibakar oleh massa yang marah.
Banyak petugas memutuskan untuk melarikan diri.
Mereka semua mencari perlindungan di tempat yang aman.
Dhaka Tribune, Kamis (8/8/2024) memberitakan, banyak petugas polisi yang memilih tinggal bersama keluarga demi keselamatannya.
Lebih dari empat ratus kantor polisi di seluruh Bangladesh menghadapi serangan, vandalisme, pembakaran dan penjarahan.
Seorang petugas polisi Feni, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan massa yang marah menyerang polisi di Feni, Daganbhuiyan dan Chhagalnaiya.
Insiden serupa terjadi di kota-kota lain seperti Jatrabari, Badda, Vatara, Mohammadpur, Adabor, Mirpur, Paltan, Shah Ali dan Uttara East.
Akibatnya, petugas polisi mengalami kerusakan parah dan dokumen-dokumen penting hilang dan terbakar.
Barang-barang seperti kipas angin, kursi, meja dan barang lainnya dijarah.
Senjata dan amunisi juga dicuri dari beberapa kantor polisi.
Namun, tidak ada petugas yang terluka dan semuanya dilaporkan selamat. Politbiro mendukung pemerintah
Selain itu, sekelompok massa yang marah juga menyerang, menggeledah, membakar dan menjarah rumah anggota parlemen Feni-1 Alauddin Ahmed Chowdhury Nasim, seorang politisi pro-pemerintah.
Rumah yang terletak di Jalan Kadet Perguruan Tinggi Kota Feni, saat itu kosong karena tidak ada Nasim maupun anggota keluarganya yang ada di sana.
Kekerasan lain terjadi pada Senin malam di rumah dan tempat usaha Zainal Abedin Mamun, sekretaris jenderal upazila Liga Awami dan ketua Paroki Persatuan Rajapur (UP) di upazila Dagonbhuiyan.
Penduduk desa juga menjarah semua ternak dari peternakan Abu Naser Chowdhury Asif, mantan presiden Liga Dagonbhuiyan Upazila Chhatra.
Kantor Paroki Persatuan Yakubpur juga rusak. Acara-acara khusus
Seorang pejabat di Mabes Polri mengatakan bahwa sejak tahun 1971, polisi tidak menghadapi masalah seperti itu.
Menyusul penyerangan markas polisi pada Senin malam, beberapa pejabat tinggi dievakuasi dengan helikopter.
Tembok besar untuk melarikan diri dari markas polisi.
Massa juga menyerang barisan polisi Rajarbagh pada malam harinya.
Seorang perwira polisi senior, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan berakhirnya kepolisian karena adanya mutasi politik beberapa petugas. Pada Senin, 5 Agustus 2024, sebuah mobil terbakar di kantor polisi Chatkhil di Noakhali. (Bangla Tribune)
Polisi-polisi ini memaksa para penguasa untuk menindas dan menyiksa rakyat jelata dan para pemimpin politik yang menentang pemerintah demi keuntungan mereka sendiri.
Siapa pun yang tidak mematuhi akan dipecat atau diturunkan pangkatnya.
Ia menambahkan, dalam penegakan hukum, instruksi yang diberikan pihak berwenang adalah yang terpenting.
Petugas polisi senior yang terlibat dalam penaklukan politik mempertemukan petugas polisi biasa. Penolakan terhadap politik
Pejabat dari berbagai departemen telah menyatakan ketidaksenangan mereka terhadap kebijakan polisi, yang menghalangi mereka untuk menegakkan hukum secara independen.
Sumber menyebutkan bahwa setiap rezim politik yang berkuasa selalu menggunakan polisi dalam aktivitas politiknya.
Politik meningkat setelah pemerintahan Liga Awami berkuasa pada tahun 2008.
Seorang petugas polisi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Asisten DIG saat ini Pralay Kumar Jowardar bertanggung jawab atas kebijakan tersebut.
Pemimpin angkatan ke-24 ini menjabat sebagai kepala protokol Perdana Menteri Sheikh Hasina yang mengundurkan diri pada tahun 2009.
Pada tahun 2012 menjadi SP Tambahan di Mabes Polri dan bekerja sebagai SP dan AIG (R&M).
Karena posisinya sebagai Menteri Utama Protokol, ia mempunyai peran penting di kepolisian.
Tidak ada promosi atau penunjukan yang akan dilakukan tanpa persetujuan saya. Dia memutuskan untuk mempromosikan dan menunjuk petugas polisi yang berafiliasi dengan sayap mahasiswa Liga Awami atau partai itu sendiri.
Seorang petugas polisi Kelas 24 mengungkapkan ketidaksenangannya kepada reporter ini, dengan mengatakan bahwa dia telah memenangkan delapan promosi.
Kapanpun Pralay Kumar Jowardar menghapus namanya dari daftar iklan.
Namun pada tahun 2016, meski menduduki peringkat 134 dalam daftar tersebut, Pralay berhasil memasukkan namanya ke dalam 25 besar dan dipromosikan.
Prajurit itu mengatakan bahwa Pralay sangat kuat bahkan atasannya pun akan menunggu di kamarnya.
Petugas lainnya mengatakan ada 10 hingga 15 petugas yang aktif menjalankan agenda politik dalam penegakan hukum.
Banyak yang menghormati dan mendukung mereka untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan.
Kini setiap orang harus membayar harga atas tindakan 10-15 polisi tersebut.
Akar Masalah Demonstrasi di India
Seperti diketahui, mahasiswa turun ke jalan di berbagai kota di Bangladesh pada awal Juli 2024 menuntut penghapusan kuota tenaga kerja bagi keluarga peserta perang kemerdekaan tahun 1971.
Segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk hingga protes berubah menjadi kerusuhan.
Pada tanggal 4 Agustus, protes anti-pemerintah kembali meletus di ibu kota Dhaka dan kota-kota Bangladesh lainnya.
Menurut Daily Star, setidaknya 10.000 orang telah ditangkap sejak kerusuhan dimulai.
Setidaknya 350 orang tewas dalam protes tersebut, kata AFP.
Sementara itu, India Today TV mengutip laporan tidak resmi bahwa jumlah korban tewas bisa mencapai antara 1.000 dan 1.400 orang.