Ismail Haniyeh Tewas, Israel Uji Pencegat Rudal Jarak Jauh LRAD Gegara Takut Diserbu Proksi Iran

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel berhasil menguji LRAD, sistem intersepsi jarak jauh yang dirancang untuk mengusir berbagai ancaman, termasuk rudal jelajah.

“Angkatan Laut Israel menyelesaikannya dalam beberapa hari terakhir,” kata tentara Israel dalam pernyataannya, Jumat (2 Februari 2024).

Militer Israel juga memamerkan kapal Sa’ar 6 yang dilengkapi sistem intersepsi rudal.

“Kapal Sa’ar 6 dapat meluncurkan rudal pencegat setelah melacak dan melacak target, sehingga menyebabkan kehancurannya,” tambahnya.

Penggunaan tes LRAD bertujuan untuk memperkuat tentara Israel, khususnya angkatan laut.

“Saat ini, militer menghadapi banyak ancaman udara dari berbagai lini, baik dekat maupun jauh. “Pengoperasian sistem rudal jarak jauh LRAD akan memperkuat kemampuan Angkatan Laut Israel,” katanya seperti dikutip Al Arabiya.

Uji coba tersebut dilakukan ketika Israel dalam keadaan siaga tinggi untuk mempersiapkan kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berjanji akan menjatuhkan sanksi terberat terhadap Israel.

“Penjahat Zionis dan organisasi teroris telah membuka jalan bagi hukuman berat dengan tindakan ini,” kata Ali Khamenei pada hari Rabu.

Kalimat ini merupakan respons atas terbunuhnya Ketua Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, dalam ledakan di kamarnya di Teheran, Iran pada Rabu (31 Juli 2024) pukul 02:00 waktu setempat.

Ismail Haniyeh, yang tinggal di Qatar, dibunuh di Teheran usai menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30 Juli 2024).

Setelah menerima ancaman dari Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel berada pada tingkat kesiapan yang sangat tinggi untuk skenario pertahanan atau serangan.

Netanyahu juga dilaporkan meminta pejabat Israel untuk tidak mengomentari kematian Ismail Haniyeh.

Sementara itu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari menolak tuduhan Iran, dengan mengatakan Israel hanya membunuh komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon pada Selasa.

“Tentara Israel menyerang Selasa malam di Lebanon dan menghancurkan Fuad Shukr dalam serangan udara yang tepat, dan tidak ada serangan udara lain pada malam itu, tidak ada rudal atau drone,” kata Daniel Hagari kepada The New York Times, Kamis (1/8/2024).

Selain Ismail Haniyeh, terbunuhnya Fuad Shukr diperkirakan akan memancing reaksi besar dari Hamas dan Hizbullah yang bergabung dalam perlawanan sejak 8 Oktober 2023.

Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), segera mengirimkan kapal perang ke Israel untuk mengantisipasi risiko pecahnya perang besar terhadap Israel.

“Sekutu Israel akan memperkuat pasukan mereka di kawasan untuk membantu kita melawan musuh-musuh kita,” katanya. Jumlah korban di Jalur Gaza

Saat ini Israel masih melakukan invasi ke Jalur Gaza, jumlah warga Palestina yang tewas bertambah menjadi lebih dari 39.480 orang dan 90.996 lainnya luka-luka pada Sabtu (10 Juli 2023) hingga Jumat (8 Februari 2024), dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel. , dikutip Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (10 Juli 2023) melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan ada sekitar 120 sandera hidup atau mati dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza menyusul pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *