Prabowo Subianto juga berdiskusi dengan perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosatom mengenai kemungkinan kerja sama di bidang industri nuklir, termasuk reaktor modular besar dan kecil.
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto di Istana Kremlin di Moskow pada Rabu (31/7/2024).
“Kami sangat senang bertemu dengan Anda. “Sekali lagi, saya secara pribadi mengucapkan selamat kepada Anda karena terpilih sebagai presiden dan mendoakan yang terbaik dalam melayani negara dan rakyat Anda,” kata Vladimir Putin seperti dikutip RIA Novosti.
Putin mengingatkan, Rusia dan Indonesia telah menjalin hubungan persahabatan yang sangat erat selama puluhan tahun dan tahun depan akan menandai 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antar negara.
Putin menyatakan bahwa terlepas dari pandemi Covid-19 dan permasalahan yang terjadi di sekitar Rusia dan terkait dengannya, hubungan perdagangan dan ekonomi antara kedua negara berkembang dengan sukses.
Dimana omzet perdagangan meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Putin mengatakan ini adalah tren yang baik dan ia berharap tren ini akan terus berlanjut.
Kepala Negara mengatakan Rusia siap meningkatkan pasokan produk pertanian ke Indonesia dan melaksanakan proyek investasi di bidang energi, transportasi, dan infrastruktur.
Ia juga menambahkan bahwa perjanjian perdagangan bebas antara EAEU dan republik-republik Asia yang hampir selesai, harus memainkan peran positif dalam pengembangan hubungan.
Putin berharap di bawah kepemimpinan Subianto, segala sesuatu yang direncanakan dalam interaksi Indonesia dan Rusia dapat dipertahankan dan mendapat dorongan baru. Kerja Sama Nuklir
Di sisi lain, Prabowo Subianto juga menyinggung hubungan persahabatan antar negara.
“Seperti yang Anda ketahui, kami menganggap Rusia sebagai teman baik negara kami, saya ingin terus menjaga hubungan seperti ini dengan negara Anda. Saya ingin menekankan bahwa saya ingin dan ingin mengembangkan hubungan antar negara kita ketika saya resmi ambil posisi saya,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo melakukan “diskusi intensif” dengan Wakil Ketua Perdana Menteri Rusia hari ini.
Selain itu, politisi tersebut bertemu dengan “pejabat tinggi yang terlibat dalam kebijakan pertahanan”.
“Dan beberapa bulan terakhir ini kita sudah melakukan pembahasan yang cukup intensif. Kita sudah membahas road map ke depan,” ujarnya.
Prabowo Subianto juga berdiskusi dengan perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosatom mengenai kemungkinan kerja sama di bidang industri nuklir, termasuk reaktor modular besar dan kecil.
Presiden terpilih menyetujui pembukaan Konsulat Jenderal Rusia di Bali.
Pada saat yang sama, tambah politisi tersebut, Indonesia yakin Aeroflot mampu mempertahankan penerbangan langsung ke pulau tersebut.
Selain itu, Subianto mengundang delegasi Rusia ke pameran pertahanan dan industri.
Di pihak Rusia, ajudan presiden Yuri Ushakov, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Wakil Perdana Menteri Denis Manturov ambil bagian dalam pembicaraan tersebut.
Prabowo Subianto memenangkan pemilu Indonesia pada bulan Februari.
Peresmiannya akan dilakukan pada 20 Oktober. Sarapan bersama
“Hari ini, Presiden [Rusia] [Vladimir] Putin akan bertemu dengan Presiden terpilih Indonesia dan penjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Moskow,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Pesko.
Peskov juga mengatakan, setelah berdiskusi dengan sekelompok kecil perwakilan, akan diadakan pertemuan dalam bentuk sarapan pagi.
“Ini adalah sistem komunikasi yang sangat efektif, dan memungkinkan terjadinya diskusi menyeluruh mengenai semua isu dalam agenda bilateral,” katanya. Ia juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia
Duta Besar Indonesia untuk Moskow Jose Tavares mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Prabowo Subianto berencana bertemu dengan Menteri Pertahanan Andrei Belousov.
Pada bulan Juni, Prabowo juga bertemu dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky di Singapura, sebagai bagian dari forum Dialog Shangri-La, dan mengajukan proposal penyelesaian damai di Ukraina.
Menurut Prabowo, ia berusaha meyakinkan Zelensky bahwa Indonesia bisa menjadi mediator dalam kemungkinan proses perdamaian, namun ia tidak setuju dengan inisiatif tersebut.
Selain itu, Subianto mengatakan inisiatif perdamaian yang diajukannya setahun lalu masih berlaku.
Rencana tersebut mencakup pembentukan zona demiliterisasi di sepanjang garis kontak dan penempatan pasukan penjaga perdamaian PBB di sana.
Dengan cara yang sama, ia meminta agar “tidak menyalahkan satu pihak” dalam konflik tersebut.
Kiev segera menolak rencana Subianto dan menyebut inisiatif tersebut “pro-Rusia”. Prabowo juga pernah bertemu Erdogan sebelumnya
Sebelumnya, Prabowo bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Gedung Kepresidenan Turki di Ankara pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat.
Di hari yang sama, Prabowo juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler di Ankara.
Prabowo juga membahas kerja sama bilateral dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di kediaman Hakan di Ankara pada Senin (29/7/2024) malam waktu setempat.
Prabowo mengunjungi Turki setelah Prancis dan Serbia. Ia bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Sumber: TASS/Ria Novosti