TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak lima orang ditangkap setelah terjadi perselisihan diaspora di Hotel Kemang Grand, Jakarta Selatan dan merusak sejumlah fasilitas.
Polda Metro Jaya menetapkan pria berinisial FEK dan GW sebagai tersangka.
Sedangkan 3 orang berinisial JJ, LW dan MDM masih berstatus saksi.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Jati Vyoto Abadi mengatakan, kelima orang yang ditangkap memiliki peran berbeda.
Inisial FEK, ini koordinator lapangan. Yang kedua GW, itu penyebab kerusakan (properti) di hotel.
Ia menambahkan, JJ, LW, dan MDM menjadi penggagas pecahnya acara tersebut.
Mereka tetap dipekerjakan di Unit Kriminal Umum Polda Metro Jaya meski berstatus saksi.
Ia melanjutkan: “Interogasi terhadap para saksi di lokasi kejadian, kemudian rekaman CCTV, serta berbagai siaran video yang dipublikasikan di jejaring sosial.”
Penyidik masih mendalami rekaman aksi pengacau yang memeluk petugas polisi usai pemeriksaan.
Jadi ketika mereka akhirnya bubar, berdasarkan hasil pemeriksaan yang kami lakukan, mereka bilang itu semacam etos kami dan mereka pamit kepada anggota yang ada di sana, jelasnya.
Para terdakwa berinisial FEK dan GW dijerat dengan beberapa pasal antara lain Pasal 170 KUHP, Pasal 406 KUHP, dan Pasal 351 KUHP.
Brigjen Jati Vyuto Abadi mengaku masih mendalami motif para tersangka yang melerai adu mulut secara paksa.
Diketahui, acara dialog diaspora tersebut digelar di Kemang Grand Hotel dengan dihadiri Raflay Harun, Saeed Dido, Mayjen (Purn) Soenarco dan sejumlah aktivis.
Pelaku yang ditangkap masih dicari dan pencarian terus dilakukan untuk menemukan dalang pembebasan tersebut.
“Kami akan melakukan penyaringan, pembuatan profil, dan penyelidikan mendalam terhadap para pelaku yang kami tangkap, siapa yang menggerakkan mereka, motivasi dan motif mereka.”
Ditegaskannya, “Yang kami sampaikan di awal sudah jelas, bahwa prosesi Polda Metro Jaya tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan dan anarkisme.
Sebelumnya, Reflai Harun mengaku kaget forum tempatnya diundang sebagai pembicara dibubarkan oleh orang tak dikenal (OTK).
Acara tersebut membahas mengenai penilaian terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo serta harapan pemerintah ke depan.
Para pengacau memasuki tempat itu sebelum upacara.
Dijelaskannya, Saya tiba pada pukul 09.00 WIB, masyarakat sudah ramai bersuara, sehingga saat upacara hendak dimulai tiba-tiba ada rombongan yang masuk dan menimbulkan kerusakan hingga membubarkan upacara.
Sebagian artikelnya dimuat di TribunJakarta.com dengan judul Video Viral Pemecah Debat Kemang Rangkul Polda Metro Jaya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon)