TRIBUNNEWS.COM – Inilah jawabannya. Pernahkah Anda menggunakan strategi diferensiasi yang sama meskipun menggunakan istilah yang berbeda?
Pertanyaan tersebut ketika guru PJOK mengerjakan kegiatan Pengembangan Kompetensi Guru (PKG) pada Tugas 1.3.b.3.1 Pembahasan Pengembangan Isi – Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.
Tribunnews.com telah mengumpulkan beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut dari berbagai sumber.
Guru PJOK dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai acuan Tugas 1.3.b.3.1 Pembahasan Pengembangan Isi – Pembelajaran Diferensiasi pada saat mengerjakan PJOK. 1.3.b.3.1. Diskusi Pengembangan Konten – Pembelajaran Diskriminasi dalam PJOK Pertanyaan: Pernahkah Anda menggunakan strategi yang sama untuk menerapkan langkah-langkah diskriminasi meskipun menggunakan istilah yang berbeda?
Contoh jawaban: Ya, benar. Menurut saya, pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan sesuatu yang penting bagi siswa di kelas. Dengan cara ini mereka dapat menggali pengetahuan dan keterampilan dari materi PJOK yang dipelajarinya.
Jawaban lain: tidak pernah. Dulu, saya memecahkan kebekuan ketika siswa sedang bosan. Biasanya saya mengajak siswa menyanyi atau menari dan menari selama kurang lebih 15 menit, kemudian kami melanjutkan pembelajaran.
Alternatif jawaban: Ya, saya sering menggunakan strategi diferensiasi yang sama, walaupun saya menggunakan istilah yang berbeda.
Misalnya menyesuaikan penyajian materi pembelajaran dengan kebutuhan/kemampuan siswa atau “membedakan isi”, adapun saya menyebutnya “menyesuaikan materi”.
Tujuannya sama, yaitu menjamin seluruh siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajarnya.
Diferensiasi dalam pendidikan mengacu pada strategi pengajaran yang dirancang untuk mengakomodasi keragaman siswa di kelas.
Hal ini termasuk mengadaptasi konten, proses, produk dan lingkungan pembelajaran untuk memastikan akses pembelajaran yang efektif bagi semua siswa.
Dalam praktiknya, guru mungkin menggunakan istilah yang berbeda seperti personalisasi, adaptasi, atau adaptasi, namun tujuan akhirnya tetap sama: memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa dengan cara terbaik.
Jawaban alternatif: Ya, saya telah menggunakan strategi diferensiasi yang sama berkali-kali, walaupun saya menggunakan terminologi yang berbeda.
Misalnya menyesuaikan penyajian materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, atau ‘membedakan isi’, yang saya sebut dengan ‘menyesuaikan materi’.
Tujuannya sama, yaitu menjamin seluruh siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajarnya.
Diferensiasi mengacu pada strategi pengajaran yang dirancang untuk mencakup keragaman siswa di kelas.
Hal ini termasuk mengadaptasi konten, proses, produk dan lingkungan pembelajaran untuk memastikan bahwa pembelajaran efektif untuk semua siswa.
Dalam praktiknya, guru mungkin menggunakan istilah yang berbeda seperti individualisasi, adaptasi, dan adaptasi, namun tujuan utamanya sama: untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa dengan sebaik-baiknya.
*) Disclaimer : Contoh jawaban pada artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru untuk menjawab pertanyaan terkait topik 1.3.b.3.1 Diskusi Pengembangan Konten – Pembelajaran yang Dibedakan dalam PJOK.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)