Ancam Culik Wartawan, Bodyguard Atta Halilintar Minta Maaf Berdalih Refleks setelah Kini Dipolisikan

TRIBUNNEWS.COM – Pengawal Atta Halilintar Agung meminta maaf kepada rekan jurnalisnya usai mengancam akan menangkap jurnalis.

Ucapannya terlontar saat membela Atta dan Aurel Hermansyah dari pemberitaan media terkait nikah siri dengan Ria Ricis.

Kini, Agung bahkan sudah ditangkap karena komentarnya tersebut.

Menanggapi ancaman yang dilontarkannya yang viral, Agung meminta maaf.

“Saya minta maaf kepada teman-teman di media sosial, saya merasa tidak enak mengucapkan kata-kata seperti itu,” ujarnya seperti dikutip dari Instagram Sunan Kalijaga.

Agung membantah ucapannya hanyalah spekulasi belaka.

“Sekali lagi saya minta maaf. Mungkin saya mengatakan ini di luar imajinasi. Dan tolong teman-teman, saya akui saya salah dan saya harus meminta maaf yang banyak. Terima kasih,” ujarnya.

Persoalan bermula ketika Agung tak mau wajahnya dimuat di surat kabar.

Awalnya Agung terlihat turun lebih dulu, sedangkan Atta dan Aurel berada di belakangnya.

Sambil menunjuk wartawan yang siap menanyai Atta, Agung mengancam.

“Kalau wajahku ada di televisi, aku akan merampok seseorang,” ancam Agung.

Pernyataannya rupanya membuat geram Aliansi Jurnalis Video (AJV) yang membawa masalah tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Aliansi Jurnalis Video bersama pengacaranya, Deolipa Yumara mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis malam (5/9/2024).

“Kami perwakilan resmi dari Aliansi Jurnalis Video (AJV) yang melakukan pemberitaan atas nama Christin Pratomo,” kata Deolipa, korban Investigasi Intens YouTube, Kamis (9/5/2024).

“Mereka melontarkan ancaman dan ancaman serta melanggar hukum media.”

“Sesuai dengan Pasal 336 ayat (1) KUHP dan UU Pers yakni Pasal 18 angka 40 Tahun 1999.”

Jadi yang kami sampaikan ada yang bernama Agung, pengawal Atta Halilintar, yang mengancam Polres Jakarta Selatan terhadap kelompok media tersebut, ujarnya.

Dalam hal ini, Deolipa menegaskan, tidak ada alasan bagi orang yang memberikan ancaman tersebut.

Mereka ingin mengetahui kasus yang menyeret satpam Atta Halilintar ke pengadilan.

Jadi ini tanggung jawab yang tidak bisa kami toleransi, baik dengan cara meminta maaf atau tidak, kata Deolipa.

“Kami akan membawa masalah ini ke pengadilan,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Salma/Indah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *