TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin diterima pada Senin (9/2/2024) saat kunjungan resminya ke Mongolia.
Presiden Rusia melakukan kunjungan tersebut di tengah seruan anggota parlemen Ukraina agar Mongolia melaksanakan surat perintah penangkapan Putin.
Sekelompok anggota parlemen Ukraina menulis surat terbuka ke Mongolia menyerukan penangkapan Putin selama kunjungan tersebut.
“Sebagai anggota parlemen Ukraina, kami menyerukan kepada pihak berwenang Mongolia untuk menerapkan surat perintah penangkapan internasional,” kata surat itu.
Surat yang dikeluarkan pada 31 Agustus 2024 itu juga meminta Mongolia mengekstradisi Putin ke Pengadilan Kriminal Internasional, mengutip surat kabar Kyiv Independent.
Diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin pada Maret 2023.
Surat itu dikeluarkan sehubungan dengan relokasi paksa anak-anak Ukraina ke Rusia pada awal tahun 2022.
ICC menuduh Putin bertanggung jawab atas penculikan anak-anak dari Ukraina.
Di sisi lain, Presiden Rusia mengunjungi Mongolia atas undangan Presiden Mongolia.
Bahkan, Vladimir Putin disambut oleh pengawal kehormatan Mongolia dalam sebuah upacara di alun-alun utama ibu kota.
Menurut laporan AP News, Putin dan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh membungkuk di depan patung Genghis Khan sebelum memasuki gedung pemerintah.
Apalagi, Putin dan Ukhnaa Khurelsukh menggelar perundingan secara terbatas pada Selasa (3/9/2024).
Dalam perbincangan tersebut, Putin mengatakan hubungan Rusia-Mongolia telah berkembang.
“Hubungan Rusia dan Mongolia berkembang ke segala arah,” kata Vladimir Putin seperti dikutip RIA Novosti.
Dia juga menambahkan bahwa komisi antar pemerintah bilateral sedang aktif bekerja.
Bahkan, Putin juga mengundang Presiden Mongolia ke KTT BRICS yang akan digelar di Kazan pada Oktober 2024.
Sementara itu, Presiden Mongolia mengucapkan terima kasih kepada Putin atas kunjungannya.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka peringatan 80 tahun kemenangan bersama di sungai Khalkhin Gol.
Selain itu, kunjungan Putin juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun berdirinya Republik Mongolia.
Sebagai informasi, pertemuan tersebut berlangsung di tenda khusus di Istana Negara.
Dalam pertemuan kecil ini, para politisi bertukar pikiran mengenai isu-isu internasional.
Para politisi juga membahas prospek pengembangan hubungan bilateral melalui kemitraan strategis.
Menurut kantor berita TASS, Vladimir Putin tiba di Mongolia pada Senin malam waktu setempat.
Kunjungan resmi Putin akan berlangsung selama dua hari dan akan membahas hubungan bilateral antara Rusia dan Mongolia.
(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (USA).