Koalisi Masyarakat Sipil Minta Pemerintahan Prabowo Tegas Kendalikan Tembakau

Laporan reporter Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat Nasional Pengendalian Tembakau (KMSPT) berharap pemerintahan Prabowo-Gibran lebih peduli terhadap masa depan anak-anak Indonesia akibat bahaya produk tembakau. 

Koordinator KMSPT Ifdhal Kasim menilai pengendalian tembakau pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin buruk. 

“Kami sangat menyayangkan buruknya upaya pengendalian tembakau dan produk tembakau di bawah kepemimpinan Jokowi yang berdampak pada peningkatan jumlah perokok, terutama di kalangan anak-anak yang merokok di Indonesia,” kata Ifdhal Kasim melalui tulisannya, Jumat (26/7/). 2024). ).

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta jiwa. 

7,4 persen di antaranya adalah perokok anak berusia 10-18 tahun. 

“Kami berharap dan mendorong pemerintahan baru, pemerintahan Prabowo-Gibran, untuk lebih berani dan tegas dalam pengendalian produksi, distribusi, dan konsumsi produk tembakau untuk melindungi generasi muda di Indonesia,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, dari sudut pandang hak asasi manusia, permasalahan bahaya tembakau dan produk tembakau melibatkan pelanggaran terhadap perlindungan hak untuk memperoleh kesehatan. 

Hal ini mencakup hak atas kesehatan reproduksi, hak perempuan, hak atas pekerjaan dan hak atas lingkungan yang bersih dan sehat.

“Pemerintah punya 3 tugas, yaitu kewajiban menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia,” ujarnya. 

Pertama, kewajiban untuk menghormati berarti negara harus menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran hak, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

“Dalam pengendalian tembakau, pemerintah tidak mengiklankan produk tembakau yang berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya. 

Kedua, kewajiban negara untuk melindungi berarti negara harus mencegah pihak ketiga melakukan intervensi terhadap hak asasi manusia melalui pengaturan industri tembakau.

Ketiga, pemerintah harus mengambil semua langkah melalui undang-undang, prosedur, dan tindakan untuk mencapai hak asasi manusia. 

“Ketiga kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh Negara untuk melindungi hak asasi manusia terhadap bahaya tembakau atau produk tembakau.” dia menyimpulkan.

Koalisi Nasional Pengendalian Tembakau meliputi: 

1. Rumah Mediasi Indonesia2. Lembaga Pembangunan Sosial Indonesia3. Majelis Kesehatan Umum 4. Pemuda Muhammadiyah 5. Nasyiatul Aisyiyah6. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah7. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah8. Lembaga Hak Asasi Manusia9. Yayasan Bantuan Hukum Indonesia10. Pengawasan Korupsi Indonesia11. YLBHI12. Raja Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *