TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilik Bukanagara Coffee & Roastery di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Willawati jadi sorotan.
Selain sebagai pemilik kafe, Willawati dikenal sebagai pengusaha dan produser film.
Padahal, Willawiti merupakan pendiri Kaninga Pictures yang telah memproduksi 12 film dan film yang paling baru dirilis adalah Budi Pekerti dan Marlina Si Pembunuh Berempat.
Teriak beberapa karyawan atau barista Bukanagara Coffee & Roastery di TV X, Instagram, dan TikTok.
Kafe tersebut disebut akan mengembalikan gaji para pekerjanya.
Melansir TribunJakarta.com, salah satu akun X @japoota menceritakan bahwa banyak pekerja yang bekerja di kafe tersebut merasa tidak bahagia karena tidak menerima gaji.
“Ini baik…”
“Tapi itu tidak masalah karena para pekerja terlambat dibayar berbulan-bulan dan mereka hanya membayar pelan-pelan sampai gajinya terakumulasi.
“Para pekerja ini sudah bekerja keras untuk bisa masuk hingga uang habis dan tabungan habis, keringat cepat habis tapi gajinya belum dibayar lunas,” ujarnya.
Ceritanya, kisah ini menimpa seorang teman yang bekerja di sebuah kedai kopi.
“Ini bukan kasus saya, tapi kasus teman saya.
Saya selalu berusaha membantunya karena dia sangat menderita. “Untuk meminjam uang, untuk kehabisan, untuk membayar makanan, sampai aku sakit kecemasan.”
“Saya dulu sering ke sana dan saya kenal baik para pekerjanya, mendengarkan keluh kesah mereka sehingga saya tahu bagaimana perjuangan mereka,” tulisnya.
Tweet ini membuat beberapa pekerja kafe di Bukanagara angkat bicara.
Ia mengatakan, gajinya hanya Rp 2 juta per bulan.
Bahkan, beberapa bukti buruh yang ngobrol dengan pengelola kopi Bukanagara menunjukkan gaji mereka belum dibayar penuh selama lima bulan.
Akun Instagram Bukanagara pun di-troll oleh warganet.
Mereka membanjiri kafe dengan komentar yang mendesak mereka untuk membayar gaji pekerjanya.
Hingga Selasa (07/5/2024) sekitar pukul 14.36 WIB, postingan terbaru tersebut sudah mendapat 515 komentar.
“Bayar biayamu dulu kawan. Ngomong-ngomong, apakah kamu mendapat izin dari Ghibli untuk menggunakan judul dan menunjukkan bonekanya?” tulis @mirzadelya.
“Gajinya gak seberapa tapi gak digaji. Di posisi elit susah dapet bayaran,” tulis @samudrawrr.
“Setidaknya mari kita bertanggung jawab atas kompensasi pekerja,” cuit @homypedchuak.
“Daripada membayar pengacara, apakah lebih baik membayar pekerja?” tulis @akunpcgw.
“Oh segera bayar,” cuit @irinegayatri. Akun Instagram Willawati @wiew94 pun ikut diserang warganet.
Dia juga menyampaikan kekhawatiran tentang gaji pekerja kafe yang belum dibayar.
“Bu gaji pekerjanya Bu jangan hanya membuat film yang berbudi pekerti luhur malah tidak ada akhlaknya yang berbudi luhur,” tulis @martabak_ngawi.
“Tolong bayar gaji pekerjanya mbak,” tulis @korbangusur.
“Kalau sewa pengacara, mau ambil kasus orang, lebih baik uangnya bayar gaji pekerja kafe, Bu, buat film Budi Pekerti tapi tidak adil kepada rakyat. orang-orang. Ayah!!” tulis @xxflarrr.
“Bu, coba belajar sopan santun lagi,” tambah @de.la.tunes.
“Aduh filmmu bagus tapi susahnya bayar pekerjanya,” tulis @amlilans. (Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pemilik kafe di SCBD berkomentar soal gaji pekerja, bukan orang biasa, lulusan pesantren ternama