TRIBUNNEWS.COM – Fakta viral pria yang membayar berapa pun untuk makan di Toko Tegal Bahari (Warteg), Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan dua pria makan di toko pati dan membayar apa yang mereka inginkan beredar di media sosial.
Terkait hal ini, polisi juga menangkap salah satu pria yang membayar uang secara sewenang-wenang, AF.
Namun baru-baru ini pemilik warteg tersebut mencabut pengaduannya dan kasus tersebut berakhir damai.
Kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara.
Karena alasan kemanusiaan, pemilik toko mencabut laporan (ke AF) dan memilih jalan damai, kata Simagara, Senin (5/6/2024) di lokasi kejadian, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Fakta Viral Pria Bayar Mau Makan di Warteg 1 Jakarta Pusat. AF muncul
AF yang membayar makanan enak di warung Bahari Tegal (warteg), tidak ditangkap polisi.
Sebelumnya, AF dikenakan Pasal 335 karena kegiatan yang mengganggu.
Polisi menangkap AF karena mencoba membayar makanan.
Namun atas permintaan pemilik toko, AF dibebaskan setelah kedua belah pihak berdamai. 2. Itu adalah tatanan rambut untuk mengelabui polisi
Berdasarkan Kompas.com, AF diduga mencukur rambutnya untuk menipu polisi.
Hal itu dilakukan AF dalam video viral yang memperlihatkan dirinya tertangkap kamera sedang makan santai di toko kelontong.
“Setelah menyadari dirinya viral, pelaku berinisiatif mencukur rambutnya untuk menghindari penyelidikan polisi,” kata Kapolres Metro Tanah Abang.
Namun polisi berhasil menangkap AF, sementara komplotannya melarikan diri.
AKBP Aditya Singgara, Minggu (5/5/2024): “Pelaku (AF) akhirnya ditangkap di kediamannya dan tim opsnal langsung menangkap (pelaku).” 3. Hal ini telah terjadi beberapa kali
Sementara itu, sebelumnya, Azhari, seorang nelayan asal warteg Bahari, Kecamatan Tanah Abang, mengatakan AF beberapa kali rela membayar setelah mengonsumsi makanan.
“(Dia bayar makan sepuasnya) ya karena ada penyebaran, dia tidak akan datang ke sini lagi,” kata Azhari saat ditemui di Warteg, Senin (5/6/2024).
Pria 21 tahun itu mengatakan, AF biasanya beroperasi pada malam hari, antara pukul 01:00 WIB hingga 03:00 WIB.
Saat berhasil, AF dikatakan tidak datang sendiri.
Menurut Azhari, AF terkadang mengajak orang lain makan, tapi mereka membayar sesuai keinginannya.
“Dia (AF) memang tiap malam datang ke sini. Kadang tidak hanya satu atau dua orang,” kata Azhari.
Selain itu, menurut Azhari, AF biasanya makan di warteg bersama teman-temannya dan memilih menu yang harganya lebih dari Rp 15.000.
Namun AF dan kawan-kawan hanya membayar Rp 5.000.
Intinya Rp 5.000 lebih. Kalau Rp 5.000 biasanya cuma nasi, telor goreng saja Rp 10.000. Kadang (AF) minta sayur, kadang lebih dari 15.000 lebih, kata Azhari saat ditemui dibayar sepuasnya sambil makan di stand di Tegal (Screenshot) Gambar 4. AF
Foto seorang pria yang makan di Warung Tegal (warteg) dan membayar sepuasnya viral di media sosial berinisial AF.
AF berusia 32 tahun.
Polisi menangkapnya pada Minggu (5/5/2024) karena membayar sejumlah uang yang diinginkannya saat makan di Toko Makanan Bahari di Tanah Abang, Jakarta.
Aditya melanjutkan, masih ada orang di luar AF yang melakukan hal serupa.
Tersangka lainnya berinisial R (35) melarikan diri saat ditangkap.
“Sesuai dugaan (ada) pelaku lain, pelaku R melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor,” jelas Aditnya Simanggara.
Namun, kasus tersebut kini telah berakhir dengan damai. 5. Video viral di jejaring sosial
Video ini, yang menunjukkan seorang pria sedang makan di toko kelontong dan membayar sesuai keinginannya, menjadi viral di media sosial.
Rekaman video aksi pria tersebut diunggah salah satu akun Tiktok @gugunrafyudin.
Video tersebut memperlihatkan dua pria di sebuah restoran.
Tak lama setelah makan, keluarlah seorang pria berkemeja lengan panjang berwarna biru tua dan berkemeja kuning sebagai pengiring.
Pria berbaju kuning memberi sejumlah uang kepada saudagar itu.
Sepertinya penjual Warteg itu menanyakan uang yang diberikan pelanggan atau orang tersebut.
Namun, pria itu mengabaikannya dan meninggalkan toko.
Hingga berita ini ditulis, video tersebut sudah ditonton lebih dari 3,2 juta kali pada Selasa (07/05/2024).
Pendapat berbeda pun diutarakan netizen.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Dennis Destryavan, Kompas.com)