Genjot Efektifitas Penyaluran Gas Bumi Domestik, PGN Kejar Penyelesaian Pengembangan Infrastruktur

Reporter Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PGN Tbk terus mengembangkan infrastruktur dan proyek strategis dengan fokus pada efisiensi dan efektivitas biaya logistik distribusi gas bumi.

Rosa Permata Sari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, mengatakan PGN akan terus mengembangkan bisnis inti PGN sendiri, yakni terkait pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi.

Oleh karena itu, proyek pipa gas serta pembangunan infrastruktur superpipeline dan infrastruktur pendukungnya menjadi prioritas pengembangan PGN.

Jika infrastruktur gas bumi terus berkembang di berbagai daerah, pelanggan gas bumi juga akan memiliki akses terhadap layanan yang terjangkau.

PGN akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis, antara lain proyek pipa gas WNTS-Pemping untuk mengangkut gas bumi dari lapangan Natuna ke pasar dalam negeri.

PGN juga menyambut baik selesainya proyek jaringan gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap kedua dan akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengangkut gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.

Rosa dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024), mengatakan, “Ada rencana bisnis baru untuk pengembangan pipa Cisem II, di mana kami akan membangun distribusi Tegal-Cilacap ke Unit IV Kilang Cilacap. panjang pipanya sekitar 130 kilometer.”

Pengembangan lainnya meliputi proyek infrastruktur gas di kilang Tuban dan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di kawasan timur Indonesia.

Tidak hanya di Pulau Jawa, interkoneksi pipa yang akan dilaksanakan antara lain pipa Dumai-Sei Mangke, pipa Duri-Balam, pipa Duri-Petapahan, dan pipa Pangkanay-Balipapan yang sedang dibangun pemerintah dengan dukungan Pipa APBN dan Bintuni-Fak Fak Lula.

Melalui pendekatan ini, kami berharap dapat menutup kesenjangan sumber pasokan yang disebabkan oleh terputusnya infrastruktur pipa.

“PGN berkomitmen menjaga keamanan pasokan melalui integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami mengembangkan pengembangan proyek strategis yang disesuaikan dengan peluang bisnis di masa depan. Tentunya dengan mempertimbangkan pilihan logistik yang tepat dan efisien,” kata Rosa.

Pekerjaan yang dilakukan PGN saat ini sejalan dengan upaya PGN dalam memajukan dan memantapkan pemanfaatan infrastruktur gas bumi di dalam dan di luar pipa, sejalan dengan amanat regasifikasi Pertamina.

Berdasarkan kondisi geografis Indonesia, LNG diperkirakan akan mendominasi pasokan gas alam di masa depan dan terus memperkuat infrastruktur LNG atau melampaui model pipa untuk membantu menyeimbangkan pasokan dan permintaan gas alam dalam negeri.

Saat ini PGN sedang melakukan revitalisasi tangki sentral LNG Arun, salah satunya. Terminal ini terletak di jalur perdagangan strategis dekat dengan pasar LNG Asia Tenggara dan Selatan.

“Pertamina sebagai holding migas ingin mengembangkan terminal LNG Arun menjadi LNG hub terkemuka di Asia. Salah satu tahap awal yang dilakukan PGN di akhir tahun 2023 adalah revitalisasi salah satu tangki F6004 yang targetnya Rampung. hingga akhir tahun 2024,” pungkas Rosa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *