Wacana PDIP Masuk Kabinet Jika Prabowo-Mega Bertemu, Pengamat Singgung Beda Sikap Elite-Akar Rumput

Laporan reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Soal bergabungnya PDI Perjuangan ke pemerintahan Prabowo-Gibran terus beredar jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024.

Salah satu yang menguat adalah rencana pertemuan antara Prabowa dan Megawati. 

Pengamat politik dan Direktur Aljabar Strategis Indonesia Arifki Chaniago menilai masuknya PDIP ke pemerintahan Prabowo akan meningkatkan kekuatan politik pemerintah, khususnya dalam politik parlemen. 

Namun di satu sisi, posisi PDIP sebagai pemenang pemilu legislatif 2024 berpotensi besar menjadi “oposisi” penentang pemerintah. 

PDIP pasti melakukan pembicaraan politik untuk masuk ke pemerintahan baru dan menjadi tidak berdaya. PDIP dipandang sebagai oposisi paling banyak pada masa pemerintahan SBY. Tidak menutup kemungkinan hal itu akan terulang kembali di masa Prabowo jika PDIP memutuskan untuk mengambil tindakan. sebagai penentang penuh,” kata Arifki dalam laporan yang diterima Tribunnews, Jumat (27/9/2024).

Di satu sisi, Arifki menilai PDIP ingin mempertahankan basis pemilihnya yang kalah di Pilpres dengan mendukung Ganjara Pranow, mengingat keuntungannya meraih dukungan masyarakat sebagai satu-satunya partai oposisi. 

Namun perilaku seperti ini tidak disukai semua kader PDIP. Karena ada kader PDIP yang melihat peluang bergabung dengan pemerintahan Prabowo dan menganggapnya sebagai pilihan terbaik, kata Arifki.

Arifki menambahkan, alasan bergabung dengan pemerintah bisa jadi karena sikap PDIP yang tidak punya masalah pribadi dengan Prabow.

Alasan yang mendukung kemungkinan didudukkannya Mega-Prabowo di pemerintahan. 

Begitu pula dengan duet Mega-Pro pada Pilpres 2009, sejarah kedua tokoh ini akan memperkuat alasan PDI-P masuk ke pemerintahan Prabowo. 

“Terkadang kita harus tahu bahwa Bu Mega punya cara tersendiri dalam menentukan jabatan politiknya. Hal ini terlihat pada Pilkada 2024. Keputusan politik Buko tidak hanya menggerakkan politisi, tapi PDIP saja,” kata Arifki.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelumnya mengatakan pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto memang akan terjadi.

Namun soal tanggal, Puan mengaku belum sepakat.

“Iya, Insya Allah segera kita adakan pertemuan antara Bu Megawati dan Pak Prabowo. Pada waktu yang tepat,” kata Puan saat ditemui wartawan yang bekerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/09/2021). 2024).

Puan juga membantah adanya ruang tunggu antara Megawati dan Prabowo.

Dia mengatakan pertemuan itu belum terlaksana karena semua pemimpin negara punya urusan masing-masing.

“Enggak usah nunggu lama-lama, jadwalnya sama-sama padat. Tapi kita juga ngobrol, yang saya maklumi mereka sama-sama ingin bertemu,” ujarnya.

Saat itu, Puan menyindir tempat pertemuan Prabowo dan Megawati.

Ketua DPR RI menyampaikan, rapat akan digelar di tempat yang baik dan menyenangkan.

“Di tempat yang menyenangkan. Satu-satunya tempat yang terjamin adalah pertemuan-pertemuan yang penting,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, belum diketahui kapan pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto akan berlangsung.

Dasco hanya memastikan hubungan kedua kelompok tersebut masih terjalin.

Memang seperti itu, komunikasinya sudah dilakukan, kata Dasco saat ditemui media di Gedung DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Namun tanggal dan tempat pertemuan masih dalam pembahasan.

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, kedua belah pihak masih mengikuti jadwal pertemuan.

Tapi soal tanggal tempatnya masih dalam pembahasan karena semuanya sama, ujarnya.

Namun, Pak Dasco bercanda bahwa makanannya sudah tersedia.

Namun saat ditanya makan apa dalam pertemuan tersebut, Dasco hanya tertawa.

“Sebenarnya makanannya sudah direncanakan, itu saja,” kata Dasco sambil tertawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *