Video Detik-detik Kapal Tanker Minyak Sounion Terbakar setelah Serangan Houthi di Laut Merah

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Houthi Yaman kembali merilis video yang memperlihatkan pasukan mereka menyerang kapal Sounion di Laut Merah, pada Jumat (23/8/2024).

Dalam video yang dikutip Tribunnews dari AFP, terlihat ledakan yang dilakukan Houthi dalam upaya menyerang kapal tanker minyak Yunani yang terhubung dengan Israel.

Akibat penyerangan tersebut, kapal langsung hancur dan terbakar api.

Bersamaan dengan penyerangan tersebut, pasukan Houthi Yaman bergembira dan mengucapkan selamat.

Kapal tersebut saat ini terapung di Laut Merah dan berada di ambang tenggelam, kata pihak berwenang.

Belum diketahui apa yang menimpa kapal tanker Sounion saat ini.

Awak kapal meninggalkan kapal pada Kamis (22/8/2024) dan mengatakan kapal itu terjebak di tempatnya.

Hingga saat ini, masa depan grup Sounion belum diketahui sepenuhnya.

Menurut VOA, Houthi tidak segera mengakui terjadinya kebakaran.

Mereka diyakini telah kembali dan menyerang kapal lain yang akhirnya ditenggelamkan sebagai bagian dari kampanye berbulan-bulan mereka untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah terkait dengan perang Israel yang sedang berlangsung melawan Hamas di Jalur Gaza.

Serangan tersebut telah mengganggu jalur perdagangan barang senilai $1 miliar yang melintas setiap tahunnya.

Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris mengungkapkan kebakaran tersebut dalam sebuah memo kepada para pelaut pada Jumat malam.

“UKMTO telah menerima laporan bahwa ditemukan tiga titik api di kapal,” kata pusat tersebut.

“Kapalnya tenggelam.”

Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama saat membahas masalah intelijen, mengatakan para pejabat AS mengetahui kebakaran tersebut dan akan terus menyelidiki situasinya.

Kapal yang membawa 25 awak Filipina dan Rusia, serta empat personel keamanan, disita oleh kapal perusak Prancis di Djibouti, kata pejabat Aspides dan Angkatan Laut Laut Merah Uni Eropa pada Kamis.

Kapal Sounion membawa 150.000 ton minyak mentah, dan terdapat “risiko pembuangan dan lingkungan,” menteri tersebut memperingatkan.

“Penting bagi semua orang di wilayah tersebut untuk berhati-hati dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi saat ini.”

Houthi telah menggunakan rudal dan drone untuk menargetkan lebih dari 80 kapal sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober.

Mereka menangkap satu kapal dan menenggelamkan dua kapal yang mengakibatkan empat pelaut juga tewas.

Koalisi AS di Laut Merah telah mencegat rudal dan drone lain atau gagal mencapai sasarannya. Menargetkan kapal-kapal Israel dan sekutunya

Para pemberontak mengatakan mereka sedang menunggu kapal-kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat atau Inggris untuk memaksa Israel mengakhiri operasi melawan Hamas di Gaza.

Namun sebagian besar kapal yang diserang tidak ada hubungannya dengan perang, termasuk beberapa yang berlayar ke Iran.

Ketika Iran mengancam akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Angkatan Laut AS memerintahkan pasukan dari USS Abraham Lincoln untuk bergegas ke tempat kejadian.

Sebelumnya pada hari Kamis, Komando Pusat AS mengatakan Lincoln telah mencapai perairan Timur Tengah, tanpa memberikan komentar.

Washington juga telah memerintahkan rudal berpemandu USS Georgia ke wilayah tersebut, sementara USS Theodore Roosevelt berada di Teluk Oman.

Semakin banyak jet tempur F-22 yang memasuki wilayah tersebut, dan USS Wasp, kapal perang besar yang membawa jet tempur F-35, berada di Laut Mediterania.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *