Ketersediaan Bahan Baku Bisa Menjadikan Indonesia Pusat Ekspor Produk Furnitur 

Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Asosiasi Penggergajian dan Pengerjaan Kayu Indonesia (ISWA) Wiradadi Soeprayogo mengatakan, permintaan furnitur meningkat tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar internasional. 

Letak Indonesia yang strategis dan kayanya ragam bahan baku furnitur yang tidak terdapat di negara atau benua lain menjadi penopang penting bagi peningkatan produktivitas sehingga mendorong Indonesia menjadi pusat ekspor yang strategis. 

“Sektor furnitur Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar dan kami berkomitmen untuk mendukung perkembangannya,” kata Wiradadi pada pembukaan Pameran International Furniture Manufacturing Components (IFMAC) dan Pameran Woodworking Machinery (Woodmac) 2024 di International Expo Kemayoran di Jakarta “Ada,” katanya. Berlangsung hingga 28 September 2024.

Ia mengatakan pasar furnitur Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,33% (2023-2028) sehingga menghasilkan ukuran pasar sebesar USD 4,24 miliar pada tahun 2028, berdasarkan angka rata-rata berbagai laporan penelitian. 

“Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan kelas menengah di Indonesia dan pesatnya urbanisasi, yang menyebabkan peningkatan permintaan furnitur tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional,” ujarnya.

Abdul Sobur, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), mengatakan rencana pemerintah untuk mendukung sektor furnitur antara lain dengan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri perkayuan untuk meningkatkan daya saing industri dan mendukung pembangunan. dari industri hulu.

Letak Indonesia yang strategis dan kapasitas produksi yang terus meningkat menjadikannya pusat ekspor yang strategis, kata Abdul Sobur.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *