Beri Dukungan Intelijen, AS Bantu Israel Lacak dan Tangkal Serangan Hizbullah, Catat Ada Ancaman

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) mengaku memberikan dukungan intelijen dan keamanan kepada Israel.

Dukungan tersebut untuk membantu Israel melacak dan mencegah serangan Hizbullah yang masuk.

Namun, militer AS tidak ikut serta dalam operasi atau serangan balik terhadap Israel.

Hal tersebut disampaikan juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder.

Ryder mengatakan Amerika Serikat memiliki pasukan yang siap merespons jika diperlukan, namun Israel belum meminta bantuan apa pun.

Menurutnya, Amerika Serikat sedang memantau dengan cermat situasi di Lebanon.

Amerika Serikat mengklaim telah mencatat ancaman dari kawasan tersebut.

Meski begitu, Ryder tidak mau menjelaskan lebih lanjut.

“Amerika Serikat terus menilai ancaman serangan,” ujarnya, Selasa (27/8/2024), seperti dilansir AP News. Risiko perang skala besar telah berkurang

Ancaman perang skala penuh jangka pendek di Timur Tengah dikatakan telah mereda setelah Israel dan Hizbullah Lebanon saling baku tembak tanpa peningkatan eskalasi.

Namun, Iran masih dipandang sebagai ancaman besar karena melihat adanya serangan terhadap Israel.

Panglima Angkatan Udara Jenderal CQ Brown berbicara kepada Reuters setelah kembali dari perjalanan tiga hari ke Timur Tengah.

Dia terbang ke Israel hanya beberapa jam setelah Hizbullah menembakkan ratusan roket dan drone ke Israel, dan militer Israel melancarkan serangan di Lebanon untuk mencegah serangan lain.

Ini adalah salah satu bentrokan terbesar dalam lebih dari 10 bulan perang perbatasan, namun juga berakhir dengan kerusakan terbatas pada Israel dan tidak ada ancaman pembalasan lebih lanjut dari kedua belah pihak.

Brown mencatat bahwa serangan Hizbullah adalah salah satu dari dua ancaman besar terhadap Israel yang muncul dalam beberapa pekan terakhir.

Iran juga mengancam akan melakukan serangan udara menyusul pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran bulan lalu.

Ketika ditanya apakah ancaman perang di wilayah tersebut telah berkurang, Brown menjawab: “Sedikit, ya.”

“Ada dua hal yang Anda tahu akan terjadi, yang satu sudah terjadi, sekarang tergantung bagaimana yang kedua terjadi,” kata Brown saat meninggalkan Israel, Senin (26/8/2024), seperti dikutip Arab News .

“Bagaimana Iran merespons akan menentukan bagaimana Israel merespons, yang akan menentukan apakah akan terjadi konflik yang lebih luas,” ujarnya.

Brown juga memperingatkan ancaman lain dari sekutu Iran yang bertempur di Irak, Suriah dan Yordania yang menyerang pasukan AS, serta Houthi di Yaman yang menyerang kapal-kapal yang berlayar dari Laut Merah dan bahkan menembak jatuh drone di Israel.

“Yang lain benar-benar pergi dan melakukan hal-hal sendiri karena mereka tidak puas, terutama Houthi,” kata Brown, menggambarkan kelompok Syiah sebagai “wild card.” Foto: Asap memenuhi lokasi serangan udara Israel di Zibqin, Lebanon selatan, pada 25 Agustus 2024. (Kawnat HAJU / AFP) Berita terkini perang antara Israel dan Hamas.

Al Jazeera melaporkan bahwa tank-tank Israel bergerak maju ke Deir el-Balah di Gaza tengah sementara pesawat-pesawat Israel mengebom kamp pengungsi Maghazi di dekatnya, menewaskan tiga warga Palestina.

PBB mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan operasi bantuan di Gaza setelah Israel memerintahkan evakuasi banyak orang dari Deir el-Balah, tempat markas besar PBB, setelah pindah dari Rafah ketika pasukan Israel melancarkan serangan darat awal tahun ini.

Enam warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel dan penduduk Tepi Barat yang diduduki, sementara menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa dia akan “meletakkan bendera Israel di dalam gedung masjid Al-Aqsa.”

Pasukan Israel memperluas serangan daratnya di kota Deir el-Balah dan membunuh jurnalis Palestina lainnya bernama Ali Nayef Ta’ima.

Kematiannya menambah jumlah pekerja media yang terbunuh sejak 7 Oktober menjadi 171 orang.

Di Tepi Barat yang diduduki, Israel menembak mati seorang warga Palestina dan melukai enam lainnya di desa Wadi Rahal, dekat Betlehem.

Pasukan Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat, di mana mereka menewaskan sedikitnya lima warga Palestina.

Qatar dan Yordania mengkritik Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir setelah dia meminta orang-orang Yahudi untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan mengatakan dia akan membangun sebuah kuil di sana.

Amerika Serikat mengatakan bahwa perundingan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza masih berlangsung di ibu kota Mesir, Kairo, dan diperkirakan perundingan di tingkat kelompok kerja akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu.

Setidaknya 40.435 orang tewas dan 93.534 luka-luka dalam perang Israel di Gaza.

Sekitar 1.139 orang tewas di Israel dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *