Setelah Pertunjukan Robek Piagam PBB, Dubes Israel Kini Minta Gedung PBB Ditutup

TRIBUNNEWS.COM – Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menyerukan agar gedung PBB di New York, AS, ditutup dan dihapuskan dari muka bumi.

Dia yakin PBB memperlakukan Israel dengan tidak adil karena mereka masih menjalankan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang dituduh memiliki hubungan dengan Hamas.

Perwakilan Israel juga marah dengan rencana PBB yang memasukkan Israel ke dalam daftar hitam pembunuh anak-anak.

“Bangunan itu mungkin terlihat indah dari luar, tapi bengkok dan rusak,” kata Gilad Erdan kepada wartawan, lapor Maariv, Rabu (21 Agustus 2024).

Pada Juli tahun lalu, Gilad Erdan juga menyerukan penutupan kantor PBB di Yerusalem untuk mengungkapkan protes Israel.

“Kita harus mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap PBB, seperti menutup markas besar PBB di Yerusalem dan mengusir kepala badan-badan PBB di Israel, untuk memperjelas konsekuensi dari bias dan eksploitasi PBB yang terus berlanjut terhadap Israel.

Financial Times melaporkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan tindakan pembalasan terhadap badan-badan PBB yang beroperasi di Palestina.

Sasaran tersebut mencakup lembaga-lembaga yang berperan penting dalam menyalurkan bantuan ke Gaza.

Sebelumnya, ia berulang kali menyerang Sekretaris Jenderal PBB Guterres dan UNRWA melalui ucapannya. Duta Besar Israel untuk PBB merobek Piagam PBB

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, merobek salinan Piagam PBB sebagai tanggapan atas keputusan Majelis Umum yang mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Dia mengangkat pemotong kertas kecil dan salinan Piagam PBB untuk mengungkapkan kemarahannya.

“Anda merobek Piagam PBB dengan tangan Anda sendiri. Tak tahu malu,” kata Gilad Erdan di Majelis Umum PBB pada Jumat (5 Oktober 2024), menurut Anadolu Agency.

Dia mencatat bahwa Israel menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB karena hal itu dapat mempersulit negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Gilad Erdan juga mengangkat foto pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza saat pidatonya.

Pemimpin Nasional Hamas Sinwar berterima kasih kepada Sekjen PBB, demikian bunyi keterangan foto Yahya Sinwar. Korban jiwa di koridor Gaza

Pada saat yang sama, Israel terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza. Sejak Sabtu (10 Juli 2023) hingga Selasa (20 Agustus 2024), jumlah korban tewas warga Palestina telah melampaui 40.139 orang dan jumlah korban luka mencapai 92.857 orang. Menurut Al Quds, 1.147 orang tewas di Israel.

Sebelumnya, gerakan perlawanan Palestina Hamas mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) setelah melancarkan banjir Al-Aqsa sebagai protes atas pendudukan Israel dan kekerasan terhadap Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Pada akhir November 2023, setelah Israel menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina, diperkirakan masih ada sekitar 120 orang hidup atau mati di Jalur Gaza yang masih disandera Hamas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain tentang konflik Israel-Palestina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *