Jelang Pelantikan, Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap jadi PM Interim Gantikan Sheikh Hasina

Tribune News.com – Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Mohammad Yunus yang akan menjadi perdana menteri sementara Bangladesh dijadwalkan kembali ke Dhaka pada Kamis (8/8/2024).

Times of India melaporkan bahwa Yunus akan tiba di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal Dhaka pada pukul 14:10. waktu setempat.

Yunus kembali karena ia akan memainkan peran penting sebagai kepala pemerintahan sementara.

Yunus rencananya akan dilantik sehari setelah kedatangannya di Dhaka.

Berbicara kepada wartawan, Yunus mengaku sangat menantikan untuk menjadi pemimpin sementara Bangladesh.

“Saya tidak sabar untuk pulang dan melihat apa yang terjadi dan bagaimana kita bisa keluar dari masalah yang kita hadapi,” katanya kepada wartawan sebelum menaiki pesawat di bandara Paris Charles de Gaulle menuju Dubai. Bergabunglah dengan Dubai, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelum kembali ke Bangladesh, Yunus mengimbau Bangladesh tetap tenang.

“Saya minta semua tetap tenang. Saya minta jangan melakukan kekerasan apa pun,” kata Yunus.

FYI, Yunus dipilih oleh Presiden Mohammad Shahabuddin untuk memimpin pemerintahan sementara yang baru.

Presiden Bangladesh pada Selasa (8/6/2024) mengatakan keputusan tersebut diambil untuk memenuhi tuntutan para pemimpin mahasiswa.

Para pemimpin gerakan mahasiswa yang sebelumnya menggulingkan Syekh Hasina telah menunjuk Yunus sebagai pilihan mereka sebagai pemimpin transisi, dikutip The Washington Post.

Setelah Syekh Hasina mengundurkan diri, Yunus terpilih sebagai perdana menteri sementara.

Hasina mengundurkan diri setelah ribuan orang, kebanyakan pelajar, membanjiri jalan-jalan di Dhaka menuntut pengunduran dirinya.

Protes, yang dimulai karena kuota pekerjaan pemerintah yang kontroversial, segera berubah menjadi tuntutan untuk mengakhiri pemerintahan Hasina yang telah berlangsung selama 15 tahun.

Bentrokan berlanjut selama berminggu-minggu dan menewaskan lebih dari 400 orang.

Ketika Yunus mendengar kabar pengunduran diri Hasina, menurutnya itu adalah hari yang sangat baik.

“Pengunduran diri Hasina merupakan hari kedua pembebasan Bangladesh,” kata Yunus. Gambar Muhammad Yunus

Muhammad Yunus adalah seorang ekonom dan bankir profesional.

Ia menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006.

Dia menerima Hadiah Nobel ini karena memulai penggunaan kredit mikro untuk membantu masyarakat miskin, khususnya perempuan.

Yunus dan bank Grameen miliknya menarik perhatian Komite Hadiah Nobel Perdamaian dan memujinya.

Komite Hadiah Nobel Perdamaian mengatakan: “Ini adalah upaya mereka untuk merangsang pembangunan ekonomi dan sosial dari bawah.”

Yunus mendirikan Grameen Bank pada tahun 1983.

Namun hubungan Yunus dan Hasina kurang baik.

Hasina menuding Yunus “menghisap darah orang miskin” di bank miliknya.

Yunus harus menangani lebih dari 100 kasus selama Hasina menjabat.

Dari pencucian uang hingga pelanggaran hukum ketenagakerjaan.

Namun Yunus selalu membantah tudingan tersebut.

Yunus mengklaim semua tuduhan yang dilontarkan Hasina terhadap dirinya adalah tidak benar.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Muhammad Yunus dan artikel lain yang berhubungan dengan Bangladesh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *