RI Dukung Pembangunan Ekosistem Pangan Timor Leste, Produksi Padi Naik Jadi 8-11 Ton/Hektar

TRIBUNNEWS.COM – Indonesia mendukung pembangunan ekosistem pangan di Timor Leste dengan memberikan kebutuhan pupuk non-subsidi pada sektor pertanian, khususnya tanaman padi.

Inisiatif tersebut diwujudkan melalui program pendampingan yang dilaksanakan oleh BUMN sektor agroindustri, Petrokimia Gresik.

Hasilnya, Timor Leste berhasil meningkatkan produksi padi dari 1,5 hingga 3 ton per hektar menjadi 8 hingga 11 ton per hektar.

Dwi Satrio Annurogo, Direktur Jenderal Petrokimia Gresik, mengatakan usai peluncuran beras nasional pertama di Dili, pihaknya mendukung pertanian pertanian dan memberikan pupuk non-subsidi ke Timor Leste.

Melalui upaya tersebut, produksi pertanian di Timor Leste dapat meningkat 3 hingga 5 kali lipat. “Apalagi budidaya bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun dibandingkan sebelumnya setahun sekali,” ujarnya dalam siaran pers tertulis, Selasa, 10 September 2024.

Davy Satrio menjelaskan, bantuan tersebut diberikan saat Timor Leste sedang berupaya mendistribusikan pupuk bersubsidi di dalam negeri.

Menurutnya, inisiatif ini merupakan bentuk bantuan perusahaan kepada negara-negara ASEAN khususnya dalam menyikapi persoalan krisis pangan.

Dijelaskannya, budidaya pertanian ini didukung oleh PT Petrosida Gresik dan perusahaan lokal Camara de Comercio e Industria de Timor Leste (CCI LT) di Timor dan beroperasi mulai Oktober 2023.

Dukungan agro-pertanian tersebut terdiri dari 10 titik percontohan yang tersebar di Maliana, Vemas, Los Palos, Manattudu dan Bauca, dengan menggunakan pupuk pestisida dan bahan organik Petrochemia Gresic Group, seluas total 10 hektar.

“Dari hasil panen kali ini CCI LT mengolahnya menjadi produk pangan berupa beras. Dan beras Mana Boot menjadi produk beras nasional pertama bagi Timor Leste,” jelas Dwi Satrio.

Ia mengatakan, kerja sama bantuan tersebut akan diperluas ke produk-produk Timor Leste lainnya seperti kentang, jeruk, dan tembakau. Dengan demikian produktivitas dapat meningkat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Untuk mensukseskan program dukungan perluasan ini, telah ditunjuk 13 calon ahli agronomi yang akan menjadi pionir di bidang tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *