Laporan Jurnalis Tribunnews.com M. Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyanyi Lyodra Ginting tampil luar biasa di penghujung rangkaian misa yang dihadiri pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus.
Misa akbar ini digelar pada Kamis (9/5/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Di penghujung misa akbar, Lyodra berhasil merebut hati penonton. Ia membawakan lagu legendaris Celine Dion dan Andrea Bocelli yang berjudul The Prayer.
Kali ini ia berduet dengan penyanyi penyandang cacat.
Kolaborasi keduanya tak hanya menggugah kekaguman, namun juga memberikan pesan inspiratif tentang inklusi dan kesetaraan dalam seni.
Lyodra tampil anggun dalam balutan busana adat Karo semakin mempertegas nuansa budaya Indonesia di acara tersebut.
Anton Jamaica Cafe pun tampil percaya diri meski sempat mengalami kendala teknis saat mikrofonnya tidak berfungsi di awal pertunjukan.
Namun momen tersebut benar-benar menunjukkan kebersamaan yang hangat, karena Lyodra dengan cepat membagikan mikrofonnya kepada Anton sehingga penampilan mereka tetap berjalan tanpa hambatan.
Kehangatan dan kemesraan keduanya tercermin dari apresiasi yang mendalam saat membawakan lagu The Prayer.
Suara merdu mereka mengiringi kepergian Paus Fransiskus dari stadion, menutup acara akbar itu dengan megah dan mengharukan.
Namun kemunculan Lyodra tak berhenti sampai disitu saja. Usai membawakan Doa, Lyodra kembali ke atas panggung, kali ini bersama grup The Romo.
Bersama-sama mereka membawakan lagu Doa Kami (Doa Untuk Bangsa) yang diawali dengan suara Lyodra yang penuh haru.
Para pendeta kemudian berkumpul menciptakan keharmonisan yang indah dan tenteram.
Lagu ini merupakan simbol doa bersama masyarakat Indonesia, mengajak seluruh penonton untuk ikut bernyanyi dan suasana khidmat.
Kolaborasi Lyodra dan The Romo berhasil membangkitkan semangat kebersamaan dan solidaritas.
Penonton pun ikut bernyanyi, menjadikan momen ini sebagai puncak mengesankan dari serangkaian massa yang besar dan penuh makna.