Part 2: Video Curhatan Sandera Israel sebelum Ditemukan Tewas di Jalur Gaza

TRIBUNNEWS.

Film diawali dengan pernyataan juru bicara Brigade Al Qasim Abu Ubaydah.

“Harga yang kami bayar untuk menukarkan 5 atau 10 tahanan hidup sama dengan menukarkan seluruh tahanan hidup jika tembakan musuh tidak membunuh mereka,” kata Brigade Abu Wabaidah al-Qassam dalam video yang disiarkan di Telegram. Selasa (3/9/2024).

Sehari sebelumnya, Brigade al-Qasim merilis video salah satu dari enam orang yang diculik, Aden Jerusalemi (24).

Seperti Edin Yerushalmi, Uri Danino mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang tidak langsung menyetujui pertukaran tahanan dengan Hamas.

Uri Dnino dari Yerusalem adalah salah satu sandera yang disandera Hamas di Festival Musik Nova di perbatasan Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

– Di mana kamu saat dia (Netanyahu) menembakku? kata Orai Danino.

“Pemerintah [Israel] harus melakukan segala kemungkinan untuk mengembalikan para tahanan hidup-hidup melalui perjanjian pertukaran,” lanjutnya.

Dia juga mengkritik Netanyahu, yang lambat dalam menyetujui pertukaran tersebut, dan bahwa para penculik tidak mengambil risiko untuk tetap hidup di dalam negeri.

“Kami hidup di sini dalam kondisi yang sangat sulit, tanpa makanan, air atau listrik,” katanya. Pengeboman Israel tidak akan berhenti.

“Rakyat Israel, jangan tinggalkan kami. Lakukan segalanya sampai kami masih hidup dan pertukaran tawanan selesai. Marilah kita hidup,” tambahnya, “karena tidak ada yang bisa bertahan dalam situasi ini.”

Sebelumnya pada Sabtu (31/8/2024), tentara Israel menemukan enam jenazah sandera di sebuah terowongan di Rafah, selatan Jalur Gaza.

Menurut BBC, keenam jenazah tersebut diidentifikasi sebagai Labanov, Eden Yerushalmi, Almog Sarusi, Sersan Utama Uri Danino, Hersh Goldberg-Paulin dan Carmel Gat.

Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan hasil otopsi jenazah enam sandera pada Minggu pagi (9/9/2024).

Tim forensik mengatakan mereka menemukan luka tembak di kepala dan beberapa luka di bagian tubuh lainnya.

“Mereka meninggal antara 48 dan 72 jam sebelum otopsi, antara Kamis dan Jumat pagi,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Israel Shira Suleiman pada hari Minggu.

Pasca penemuan tersebut, Abu Obeidah mengatakan pada Selasa (9/3/2024), Brigade Al-Qasim mengeluarkan instruksi baru kepada penjaga sandera jika tentara Israel hendak mendekati rumah mereka.

Pernyataan itu termasuk foto salah satu pejuangnya yang menodongkan senjata ke tahanan.

Juru bicara Brigade Al-Qasim menegaskan, arahan baru tersebut merupakan respons atas pembantaian 274 warga Palestina yang dilakukan Israel pada 8 Juni 2024, dalam operasi penyelamatan 4 sandera di Kamp Nusairat. Korban tewas di Jalur Gaza

Kini Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina melebihi 40.819 orang dan 94.291 orang luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (4/9/2024). Dan 147 orang tewas di tanah Israel.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza pada Sabtu (10/7/2023) setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi “Kurang Banjir” sebagai respons terhadap pendudukan dan kekerasan Israel sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan ada sekitar 109 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza pada akhir November 2023, setelah 105 sandera ditukar dengan 240 tahanan Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *