Pertaruhkan Nyawa, Presiden Palestina akan Kunjungi Jalur Gaza untuk Hentikan Agresi Israel

Tribun News – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan akan mengunjungi Jalur Gaza bersama seluruh pejabat Tepi Barat.

Tujuan perjalanan ini adalah meminta Israel menghentikan agresinya sejak Oktober lalu.

Mahmoud Abbas mengatakan di depan Parlemen Turki di hadapan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, para menteri dan menterinya di ibu kota Ankara: “Saya mengumumkan kepada Anda dan dunia bahwa saya telah memutuskan untuk bertemu dengan semua pemimpin Palestina. Kunjungi Jalur Gaza. Pesta Turki lengkap pada Kamis (15/8/2024).

Ia mengundang para pemimpin negara-negara Arab dan PBB untuk berpartisipasi dalam perjalanan ini.

Ia menambahkan, saya menyerukan kepada para pemimpin negara-negara Arab dan Islam, Sekretaris Jenderal PBB dan negara-negara sahabat untuk berpartisipasi dalam kunjungan ini untuk mencegah agresi Israel di Gaza.

Mahmoud Abbas juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengamankan akses mereka ke Jalur Gaza.

“Saya menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengamankan akses kami ke Gaza, dan tujuan saya berikutnya adalah ibu kota abadi kami, Al-Quds al-Sharif (Yerusalem),” lapor Anadolu Agency.

Presiden Palestina bersikeras: menang atau mati syahid.

Ia menegaskan, tujuan kunjungannya ke Turki adalah untuk mengungkapkan penderitaan rakyat Palestina sejak berdirinya Israel pada tahun 1948.

“Saya datang kepada Anda dari Palestina yang diberkati, tanah Rabat, Yerusalem dan pinggiran Yerusalem,” katanya.

“Mereka menghadapi kejahatan pendudukan dan kurangnya keadilan internasional, membela tanah air mereka, tanah air mereka, kesucian mereka dan hak-hak nasional mereka yang tidak dapat dicabut,” tambahnya.

Mahmoud Abbas juga mendoakan rakyat Palestina yang menjadi korban genosida Israel di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem.

Dia berkata: Kejahatan terakhir adalah kejahatan komandan syahid Ismail Haniyeh dan saya mengajak Anda untuk membacakan Fatiha untuk jiwa para syuhada Palestina.

Ia mengkritik komunitas internasional dan para pemimpin negara lain karena mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.

“Demi Tuhan, bagaimana komunitas internasional bisa tetap diam mengenai pembantaian harian yang dilakukan pasukan pendudukan di pusat-pusat penahanan, termasuk pembantaian di sekolah Altabeen yang merenggut nyawa lebih dari 100 martir?” Ucapnya mengutip dari Al-Quds.

Dalam pidatonya di Parlemen Turki, Presiden Palestina mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Palestina selama ini.

Ia mengatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada saudara-saudara Turki atas perasaan tulus dan perilaku suci mereka dalam mendukung rakyat Palestina dan perjuangan mereka.”

Bahkan kini Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina yang tewas telah melampaui 40.000 orang dan 92.401 lainnya terluka pada Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (16/8/2024). Dan menurut Euronews, 1.147 kematian terjadi di wilayah Israel.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi bernama Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), yang mengawali pendudukan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948. Dan terjadilah perlawanan. dengan kekerasan.

Israel memperkirakan sekitar 120 sandera masih hidup atau mati di Jalur Gaza dan masih ditahan oleh Hamas, setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmani)

Lebih banyak berita tentang konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *