Laporan dari surat kabar Tribunnews.com, Andrapta Pramoodiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mandag) Zulkifli Hassan mengatakan Indonesia harus memanfaatkan penelitian untuk memaksimalkan potensi tanaman hortikultura yang dimiliki.
Beberapa barang yang disebutkannya antara lain kelapa, coklat, kopi, lada, dan biji-bijian.
Dia berkata: Dengan penelitian, benih besar akan dihasilkan. Kemudian dapat dibentuk klaster regional untuk meningkatkan kualitas produk.
Zolhus alias Zolkifli pun menyarankan agar ada lembaga penelitian ilmiah yang akan menghasilkan benih unggul dan membaginya ke dalam cluster.
“Indonesia memiliki potensi kelapa, coklat, kopi, paprika, dan cabai yang besar. Komoditas ini jika dikelola dengan baik dan ditata secara klaster dapat menghasilkan devisa yang sangat baik,” kata Zollhus dalam keterangan tertulisnya, Senin. 2024) dikutip. ).
Oleh karena itu, nantinya saya akan mengusulkan agar ada pusat penelitian untuk menghasilkan benih unggul dan mendistribusikannya di cluster seperti Lampung yang cocok untuk kelapa, ”ujarnya.
Zulhous mengatakan, benih unggul yang diperoleh dari penelitian ini akan dibagikan kepada para petani dan mereka juga akan dilatih di bidang pengelolaan buah kering agar menjadi yang terbaik.
“Selanjutnya para petani dilatih dalam menanam, memanen, dan mengolah tanaman sehingga menghasilkan produk yang berkualitas,” ujarnya.
Terkait produk kelapa, Zullhus mengatakan Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan bisa terus berkembang lebih besar lagi.
Ia yakin jika dikelola dengan serius, Indonesia akan menjadi eksportir kelapa terbesar di dunia.
“Jika potensi ekspor kelapa ini dikelola dengan serius maka ekspor kelapa dari Indonesia akan semakin meningkat,” kata Zolhus.
Baru-baru ini Zulhos mulai mengekspor produk kelapa ke Lampung Selatan. Produk ekspor tersebut diproduksi oleh PT Sari Segar Husada (Sungai Budi Group).
Nilai produk yang dikeluarkan pada Agustus 2024 ini sebesar $1,50 juta atau setara Rp 25,30 miliar.
Produk ini dikirim ke Australia, China, Belanda dan Tanzania.
Sebagai informasi, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia setelah Filipina.
Luas total perkebunan kelapa Indonesia mencapai 3,3 juta hektar dengan kapasitas produksi 2,8 juta ton per tahun.
Pada Januari hingga Mei 2024, ekspor produk kelapa Indonesia mencapai $564,38 juta. Jumlah tersebut meningkat 4,45% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Negara ekspor utama produk kelapa Indonesia adalah: Tiongkok dengan pangsa 17,62%, Malaysia (16,18%), Belanda (11,30%), Amerika Serikat (8,57%) dan Sri Lanka (6,50%).