Berdayakan Petani Tembakau di Jember, Perusahaan Ini Gandeng UMKM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabupaten Jember, Jawa Timur merupakan penghasil tembakau terbaik di dunia. Tembakau jumber digunakan untuk berbagai produk khususnya rokok.

Salah satunya yang memanfaatkan potensi tersebut adalah PT Chakra Sato Indonesia di Jember dengan menggandeng UMKM untuk mengembangkan pasar.

“Kami juga bekerja sama dengan banyak UKM dan kami bekerja sama dengan salah satu perusahaan lokal ternama di Jember,” kata salah satu pemilik Chakra Sato Indonesia, saat peluncuran Cerutu Merek Chakra One di Nurzaki Tri Putra Jakarta, Jakarta, Kamis. dikatakan (5/9/2024).

Melalui kerja sama tersebut, jelas Norzky, mereka membantu pemberdayaan masyarakat di Jamber.

“Jadi orang-orang yang terlibat dalam pembuatan kakara itu semuanya berasal dari masyarakat setempat. Jadi kita bersinergi karena ingin merasakan manfaat dari kinerja masyarakat setempat,” ujarnya.

Norzky mengatakan, kerja sama tersebut berlangsung selama 1,5 tahun. Semua produk Kakra dibuat di Jamber.

Norzky mengatakan, pihaknya mampu memproduksi sekitar 2.000 batang setiap dua bulannya. Kedepannya, Noverizky berharap bisa menambah tenaga kerja agar mampu memproduksi lima ribu batang per bulan.

“Jika kita meningkatkan produksi yang kita jual, otomatis pasar akan merespon.” Kedua petani akan menjawab. Jadi petani pasti punya tenaga lebih untuk memproduksi rokok Cicara,” ujarnya.

Norzky berharap dukungan lebih banyak diberikan terhadap pengembangan ekonomi Jambar karena lahan tembakau di wilayah tersebut sangat luas.

“Tentu ada petani subsidi yang lekat dengan pabrik, karena lahan tembakau sangat luas. “Petani sebenarnya terikat untuk membantu kami berproses,” ujarnya.

Berdasarkan data tahun 2020, total pekerja pertanian tembakau di Kabupaten Jumber berjumlah 74 ribu orang.

Menurut BPS Kabupaten Jember, produksi tembakau di Kabupaten Jember mencapai 13.952 ton pada tahun 2022.

Jumber mempunyai 5 kecamatan dengan produksi tembakau terbesar yaitu Puger, Kalisat, Sukowono, Wuluhan dan Ledokombo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *