TRIBUNNEWS.COM – Informasi baru kondisi terkini Carolina Marin, atlet asal Spanyol yang mengalami cedera saat memperebutkan tiket final Olimpiade di Paris 2024 pada Selasa (06/08/2024).
Menurut BWF, timnya telah mengonfirmasi bahwa Carolina Martin mengalami robek ACL di lutut kanannya.
Juara Spanyol yang memutuskan mundur dari Olimpiade 2024 Paris karena cedera lutut itu akan dirawat di rumah.
Setelah menyelesaikan tes putaran kedua dan kembali ke Madrid, Spanyol pada Senin (8/5/2024), Marin akan melanjutkan proses penilaian cedera.
Marin, yang terpaksa mundur dari semifinal tunggal Olimpiade Paris 2024 melawan He Bingjiao pada Minggu, 4 Agustus di Porte de la Chapelle Arena, diagnosisnya dipastikan setelah menjalani tes kedua sekembalinya ke Madrid, Senin. ” ,” kata laporan BWF.
Investigasi juga mengungkapkan bahwa kedua meniskus terkena dampaknya. Evaluasi lebih lanjut akan dilakukan sebelum rencana perawatan yang tepat ditentukan. Momen Carolina Marin menangisi cederanya saat melakoni laga semifinal tunggal bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 melawan He Bingjiao, Minggu (4/8/2024). (Twitter @Blazie_Harsh) Riwayat cedera Marino
Kejadian mengenaskan menimpa juara Olimpiade Rio 2016 Caroline Marin (Spanyol) saat menghadapi He Bingjiao (China) di babak semifinal Olimpiade Paris 2024, Minggu (04/08/2024).
Pesaing asal negeri matador tersebut tidak mampu menyelesaikan pertandingan. Ia memenangi gim pertama dengan skor 21-14.
Pada game kedua, saat pertandingan berlangsung sengit dan Marin memimpin 10-6, ia terjatuh dengan keluhan nyeri pada kakinya.
Marin yang sakit dan terbaring di pinggir lapangan langsung disapa oleh staf dan pelatihnya.
Juara Spanyol itu tak kuasa berhenti menangis karena rasa sakit di lututnya.
Namun setelah diperiksa petugas medis, Marin tetap berusaha melanjutkan pertarungan.
Marin memasang bantalan di lututnya untuk mengurangi rasa sakit dan tetap mencoba bermain.
Namun, saat kehilangan dua poin dari He Bingjiao, Marin memberi aturan kepada pelatih.
Akhirnya Marin menyerah dan langsung terjatuh ke tanah sambil berteriak keras.
Dia memukul lapangan sebagai bentuk rasa frustrasinya karena tidak bisa melanjutkan permainan.
Skor pertandingan antara Marin dan He Bingjiao di game kedua adalah 10-8 untuk keunggulan pemain Spanyol itu.
Marín tidak bisa melanjutkan pertandingan dan tidak bisa menahan air mata saat meninggalkan lapangan 1.
Bahkan, dengan mundurnya Marino, Gregoria Mariska dikaruniai medali perunggu.
Pasalnya, Marin bisa menjadi lawan Dubes Indonesia dalam perebutan perunggu.
Sayangnya, Marin akhirnya membutuhkan perawatan ekstensif untuk pulih dari cedera lututnya.
(Tribunnews.com/Niken)