TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Indonesia memandang kunjungan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik, pada awal September 2024, sebagai tanda hubungan bilateral yang kuat.
Omar Hadi, Direktur Departemen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan, Vatikan merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, hubungan Indonesia dan Vatikan yang terjalin selama 76 tahun terakhir merupakan wujud nyata dari kuatnya kerja sama kedua negara.
“Indonesia selalu menjaga hubungan bilateral yang erat dengan Tahta Suci, Vatikan. Vatikan sendiri merupakan salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” kata Omar Hadi seperti dikutip dari saluran YouTube Compass TV. “
Ia juga mengatakan, ini merupakan kunjungan ketiga Paus ke Indonesia tahun ini sebagai kepala negara dan pemimpin komunitas Katolik.
Kunjungan kepausan pertama ke Indonesia dilakukan pada tahun 1970, dan kunjungan kedua Paus Yohanes Paulus pada tahun 1989.
Pada saat yang sama, para kepala negara Indonesia juga sering mengunjungi Vatikan.
“Beberapa kepala negara Indonesia pernah berkunjung ke Vatikan dalam rangka kunjungan resmi ke Vatikan. Bongkarno tiga kali berkunjung ke Vatikan sebagai presiden, Pak Hutto satu kali, Gus Dull satu kali, dan Ibu Mejia satu kali,” kata Omar. “
Oleh karena itu, kata dia, hubungan Indonesia dengan Vatikan sangat erat dan terbuka.
Selain itu, Indonesia dan Vatikan juga memiliki kesamaan dalam seruan perdamaian dunia.
“Ada dua aspek utama. Yang pertama, kita punya kesamaan dalam menyerukan perdamaian dunia. Yang kedua dalam hal dialog dan kerja sama antaragama,” ujarnya.
Diketahui, Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024.
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), Indonesia merupakan negara pertama dari rangkaian kunjungan Paus Fransiskus di kawasan Asia-Pasifik.
Setelah Indonesia, Paus Fransiskus akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura.
Pada tanggal 25 Maret 2024, Duta Besar Vatikan untuk Jakarta menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus atas nama Presiden Republik Indonesia.
“Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia,” demikian keterangan resmi, Jumat (12/4/2024).
Wisata ini sangat penting bagi Indonesia.
Bukan hanya bagi umat Katolik, tapi bagi semua kelompok agama.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempertegas pesan toleransi, persatuan, dan perdamaian dunia.
Diketahui, Paus Fransiskus sudah berada di Indonesia sejak Selasa (3 September 2024) lalu.
Pesawat yang membawa Paus Fransiskus dan rombongan mendarat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada pukul 11.26 WIB.
Paus Fransiskus dan rombongan tiba dengan pesawat ITA Airlines berwarna biru.
Hari ini, Rabu (3/9/2024), Paus Fransiskus menggelar serangkaian acara, termasuk pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa pejabat di Istana Kepresidenan Jakarta.
Selanjutnya Paus Fransiskus akan bertolak ke Katedral Jakarta hingga pukul 16.00 WIB berakhir.
(MG/Alifa Koyru Rajwa)
Penulis magang di Universitas Cerberas Maret.