Sebut Pemeriksaan Kaesang Pengalihan Isu, Demokrat Minta KPK Tuntaskan Kasus Firli Hingga Masiku

Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengelak dengan mengusut putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Investigasi tersebut terkait dugaan kepuasan terhadap penggunaan jet pribadi di Amerika Serikat (AS).

Jadi menurut saya Komisi Pemberantasan Korupsi (CAP) ingin mencegah masalah tersebut, kata Benny, Rabu (9/4/2024) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Benny juga menilai KPK masih perlu menyelesaikan kasus-kasus yang tertunda. Dia mengatakan, lembaga antirasuah harus menyelesaikan kasus Firli Bahuri, mantan Ketua KPK.

“Seharusnya bagi saya tidak seperti ini. Di depan mata saya sudah ada penyelesaian kasus-kasus yang mencurigakan tapi tertunda. Benar kalau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelesaikan kasus Firli.” dia menjelaskan.

Selain itu, Benny meminta KPK menyelesaikan kasus Harun Masika yang hingga kini belum ditahan. KPK sudah lama mencari tersangka.

“Saya tanya apa alasan KPK mencari Kaesang. Lebih baik cari Harun Masika. Lebih baik cari orang lain. Banyak orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka dan sekarang Seharusnya DPO mencarinya. Dia sedang sibuk mencarinya, jadi jangan mencari yang aneh-aneh,” tutupnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni membantah Kaesang bersembunyi usai viralnya penggunaan jet pribadi ke AS. Menurut dia, Ketua sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024. 

Mas Kaesang sudah berada di Jakarta sejak pagi hari tanggal 28 Agustus 2024. Usai salat zuhur, Mas Kaesang langsung bergabung dengan DPP PSI, kata Raja Juli dalam keterangannya, Selasa (9/3/2024). 

Bahkan, ATR/BPN juga menyebut Wamen Kaesang sedang memimpin rapat koordinasi untuk mematangkan dukungan PSI pada Pilkada 2024 kali ini. Ia juga tahu betul bahwa Kaesang tidak pernah bersembunyi karena ia selalu menemaninya dari Amerika sepulangnya. 

“Kalau saya tidak ke luar kota, saya selalu bertemu langsung dengan Masa Kaesang pada sore atau malam hari setelah jam kerja untuk membahas persiapan Pilkada 2024,” ujarnya. 

Selain itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango meyakinkan Komisi Pemberantasan Korupsi bisa mengusut dugaan gratifikasi yang mengatasnamakan Kaesang. Dia mengatakan, lembaga antirasuah masih bisa mengusut Kaesang meski tak lagi menjabat sebagai penyelenggara publik. 

“Kaesang juga kita lihat hanya sebagai pejabat publik. Kita harus lihat Kaesang dalam kaitannya dengan pejabat publik. Dia punya keluarga atau semacamnya,” kata Nawawi, Selasa, seperti diberitakan Kompas.com. 

Nawawi menjelaskan, dugaan kepuasan Kaesang tidak bisa dinilai secara personal atau individual. Dia mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi masih berwenang mengusut dugaan suap yang melibatkan keluarga pejabat publik. 

Sedangkan Kaesang merupakan anak bungsu Jokowi dan adik dari Wakil Presiden terpilih Jibran Rakabuming Rakan. 

“Kami mengetahui tentang instrumen hukum seperti pengaruh bisnis, apakah kekayaan yang diperoleh yang bersangkutan ada hubungannya dengan jabatan yang mungkin dipegang oleh kerabatnya.”

Diketahui, Kaesang sebenarnya dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga berpuas diri dengan penggunaan jet pribadi. Jet pribadi tersebut adalah Gulfstream dengan nomor registrasi N588SE. 

Laporan dugaan gratifikasi Kaesang bermula setelah istrinya, Erina, melalui media sosial memamerkan foto jendela yang diyakini sebagai jet pribadi. Erina merekam video tersebut dari jendela pesawat pada 17 Agustus.

Belakangan, foto itu ramai diperbincangkan di kalangan jaringan. Ada dugaan jet pribadi itu milik perusahaan besar di Indonesia yang diduga punya hubungan dekat dengan keluarga Presiden Jokowi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *