7 Remaja Tewas di Kali Bekasi Diduga Hendak Tawuran, Warga: Belum Pernah Terjadi di Sini

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Warga mengaku jarang terjadi tawuran di Kali Bekasi, tempat ditemukannya tujuh jenazah remaja.

Menurut warga di sekitar gubuk RT 05/RW 04, Jalan Satopati, Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, tempat berkumpulnya puluhan remaja, jarang terjadi perkelahian.

Bahkan, seorang pemulung bernama Ujang alias Jabrik (62) mengatakan, tidak pernah ada perkelahian di dekat gubuk tempat 60 remaja itu berkumpul dan menggelar pesta miras.

“Belum pernah, hanya baru-baru ini. Pertarungannya bukan di sini, kata Ujang saat ditemui Kompas.com, Selasa (24 September 2024). 

Ujang mengatakan, polisi jarang berpatroli di kawasan Jalan Satopati selama ia menjadi warga RT 04/RW 04 Desa Bojong Menteng sejak 2007. 

Kadang ada, tapi jarang. Masalah tidak pernah terjadi (perkelahian), kata Ujang. 

Saat tim pionir Polres Metro Kota Bekasi membubarkan 60 remaja dari gubuk tersebut pada Sabtu (24/9/2024) pukul 03.00 WIB, Ujang mengaku tidak melihat mereka. 

Namun, ia melintasi Jalan Satopati dengan mengayuh sepeda berwarna merah. 

Beberapa sepeda motor terlihat terparkir di depan pondok. 

“(Saat saya lewat) ya (kosong). Tapi saya kaget: ‘Kok mesinnya banyak sekali? Mana yang tidak ada siapa-siapa?’” kata Ujang. 

“Saya lewat saat fajar. Saya tidak menyangka anak itu akan ikut campur. Saya kebetulan lewat dan teringat pada sepeda motor milik pegawai (Gudang Semen Merah Putih Jatiasih). “Iya, sekitar pukul 05.00 WIB,” lanjutnya. 

Hal serupa juga diungkapkan Ketua RW 04 Desa Bojong Menteng, Hasan (51). 

Ia mengatakan, baru pertama kali gubuk ini dijadikan tempat berkumpulnya banyak remaja. 

“Iya, setahu saya tidak ada. Makanya kita gali informasi dari pihak security, ‘apa ini sering terjadi?’, ‘tidak pak, baru kemarin’, kata Hasan.

 Sebuah gubuk tepat di depan gudang semen merah putih Jatiasih menjadi tempat berkumpulnya 60 remaja pada Sabtu (21 September 2024). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI) (kompas.com) Selama beberapa tahun terakhir, Hasan mengaku tak pernah ada bentrokan di Jalan Satopatim. 

“Sama seperti sebelumnya, saudaraku. Tiap anak tawuran di flyover Cipendawa, warga bilang, “Pak RW, ada yang tawuran”. “Iya, warga akan kami jaga,” kata Hasan. 

Terakhir (berjuang), saya masih menjabat periode pertama. Sebelum Covid-19 maksudnya 2018,” pungkas Hasan. 

Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh jenazah pria ditemukan di Kali Bekasi, belakang Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (24/9/2024) pagi. 

Ketujuh jenazah tersebut diduga merupakan kelompok remaja yang sebelumnya dibubarkan tim patroli pionir presisi Polres Bekasi Kota pada Sabtu dini hari. 

Berdasarkan pantauan siber tim patroli metro pionir Kota Bekasi dari siaran langsung akun Instagram, sebanyak 60 remaja diduga hendak melakukan perlawanan. 

Setelah mendatangi sebuah gubuk tepat di depan depo semen merah putih Jatiasih, mereka melarikan diri ke arah Jalan Satopati dan juga ke arah Kali Bekasi. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, remaja yang berkumpul di gubuk itu diduga meminum minuman beralkohol. 

Polisi menetapkan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap remaja yang ditangkap tim Patroli Perintis Presisi. 

Berdasarkan keterangan Kasat dan hasil pemeriksaan, diduga ia meminum minuman beralkohol yang dikemas dalam plastik, kata Ade di Polda Metro Jaya, Senin (23 September 2024). 

Sementara itu, sebanyak sembilan anggota Tim Patroli Presisi Polres Bekasi Kota yang membubarkan remaja tersebut diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Misteri Tujuh Remaja Tewas di Kali Bekasi, Warga: Tak Bertengkar, Banyak Mesin, Tak Ada Orang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *