Laporan Koresponden Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PDIP Djarot Syaiful Hidayat menanggapi pembahasan pembentukan Tim Presiden dengan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih RI 2024-2029.
Djarot melihat ada dua kemungkinan pembicaraan pembentukan Tim Presiden. Pertama, ia menduga Prabowo Subianto tidak percaya dengan tanggung jawabnya sebagai pemimpin.
“Usulan ini ada dua kemungkinan. Pertama, pernyataan ini menunjukkan tanda-tanda bahwa Pak Prabowo tidak (setia) dalam menjalankan tugasnya,” kata Djarot kepada media saat dimintai jawaban, Minggu (6/5/2024).
Dikatakannya, beberapa kegiatan tersebut sesuai dengan misi Indonesia dalam pembukaan UUD 1945, salah satunya adalah memajukan kesejahteraan masyarakat.
“Memenuhi empat tugas negara Indonesia merdeka sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi seluruh kehidupan negara, memajukan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut serta dalam perdamaian dunia,” ujarnya. katanya.
Menurut anggota Komisi IV DPR RI itu, Presiden mempunyai hak dan tanggung jawab penuh dalam mengurus dan menjalankan pemerintahan.
Tak hanya itu, maju atau mundurnya pembangunan bangsa menjadi hak dan tanggung jawab presiden.
“Bukankah presiden suatu negara mempunyai hak dan tanggung jawab penuh atas jalannya pemerintahan dan pembangunan negara?” Dia berkata.
Lebih lanjut, menurut Djarot, perlu adanya usulan untuk mengumpulkan pejabat pemerintah yang mempunyai peran bersama dalam mencapai perdamaian dunia.
Ia kemudian menyinggung sepak terjang presiden pertama RI, Soekarno yang telah membentuk organisasi non-blok untuk memperjuangkan kebebasan di Asia dan Afrika.
“Akan lebih baik jika tim presiden dibentuk dari para pemimpin negara yang mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai perdamaian dunia,” ujarnya.
Bung Karno memberi contoh dan memulai pembentukan negara-negara non-blok untuk memperjuangkan kebebasan negara-negara tertindas di Asia dan Afrika, lanjutnya.
Kemungkinan kedua, Djarot menilai permintaan tersebut merupakan permintaan politis dari Prabowo Subianto.
Dikatakannya, pembicaraan tersebut diperkirakan hanya bertujuan untuk menegaskan bahwa Menteri Pertahanan Indonesia adalah presiden negara tersebut.
Kedua, permintaan ini bisa jadi hanya basa-basi atau manuver politik agar Pak Prabowo terlihat jenius dalam berpolitik, ujarnya.
Sebagai informasi, Juru Bicara Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo berminat membentuk Tim Presiden.
Pada konferensi kali ini, Prabowo akan meminta bantuan kepada mantan pemimpin yang masih hidup.
Mereka adalah, Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih tahun 2024. .-2029.
Pak Prabowo sudah berkali-kali mengatakan ingin duduk bersama, bicara panjang lebar dengan para mantan pemimpin ke depan, agar ada tim presiden, kata Dahnil, dikutip dari program Kompas TV, Petang Kompas, Senin. (29/4/2024).
Menurut Dahnil, Prabowo ingin berbagi pengalaman presiden-presiden terdahulu dalam memimpin negara.
Selain itu, Pak. Prabowo pun ingin meminta pendapatnya dalam mempersiapkan sidang negara. Prabowo mengatakan Dahnil berkomitmen untuk terus memimpin pemerintahan, tidak hanya pemerintahan Jokowi, tapi juga SBY dan Megawati.