Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 2 juta ton pada akhir tahun 2024.
Hal itu disampaikan Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR. Menurut dia, menjelang pemilihan pendahuluan daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, kebutuhan beras akan meningkat.
Arief mengatakan November, Desember, dan Januari memasuki masa kritis pasokan beras sehingga pasokan CBP perlu ditingkatkan.
“Kita harapkan angkanya bisa melebihi 2 juta ton karena saat ini masih 1,3 juta ton,” kata Arief di DPR Jakarta, Rabu (9/4/2024).
Data tersebut, Arief menyebutkan, pasokan beras nasional di Bulog pada 2 September 2024 mencapai 1,39 juta ton. Stok yang tersedia sebanyak 1,31 juta ton dan beras transit yang diimpor sebanyak 84,75 ribu ton.
“Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menambah persediaan CBP,” kata Arief.
Berdasarkan observasi Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) Juli 2024 yang dimutakhirkan per 22 Agustus, produksi padi pada September dan Oktober 2024 masing-masing meningkat menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan produksi beras pada Juni yang tercatat 2,06 juta ton dan Juli sebesar 2,05 juta ton. Jadi, menurut survei BPS, produksi beras pada September dan Oktober diperkirakan melebihi konsumsi beras nasional yang hanya 2,58 juta ton pada periode yang sama, sehingga mengindikasikan surplus produksi.
“Kami sangat intensif menyiapkan cadangan pangan pemerintah, khususnya beras,” tambah Arief.