Reporter Tribunnews.com Reynas Abdila melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya menyebut kasus tawuran semakin meningkat sehingga perlu upaya pencegahan yang serius.
Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kompol Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
“Kami jelaskan juga, khusus soal tawuran, dalam tiga bulan terakhir ada 111 dugaan, Banyak orang yang ditetapkan sebagai tersangka, mereka kedapatan membawa senjata uang,” kata Ade Ary.
Dalam upaya mencegah penyerangan, tim Patroli Perintis Presisi (TP3) yang dibentuk Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada tahun 2022 berharap dapat menciptakan suasana keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hingga saat ini masih berlanjut, kelompok Patroli Perintis Polda Metro Jaya di Polda dan di seluruh 13 Polres wilayah hukum Polda Metro Jaya, kata Kabid Humas.
Menurut dia, TP3 melakukan patroli harian menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 di wilayah rawan kriminalitas atau konflik.
Setiap bulannya jumlah pekerja TP3 yang bekerja mencapai 12.000 orang.
Berbagai aksi juga dilakukan polisi seperti penyuluhan, arisan, minuman jamsostek, hingga mengimbau masyarakat menghindari konflik.
“Himbauan juga sudah kita sampaikan di media sosial, ini akan terus kita lakukan. Dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama ya, anak-anak yang berkumpul di malam hari, mari kita imbau kepada orang tuanya,” ujarnya.
Penemuan tujuh mayat
Sehari sebelum tujuh jenazah ditemukan mengambang di Sungai Jatiasih Bekasi, Tim Patroli Perintis (TP3) menyelamatkan 22 pemuda dan 30 sepeda motor.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi saat dikonfirmasi, Minggu (22/9/2024).
“22 orang ditangkap.” Ada 30 sepeda motor,” kata Sukadi.
Hitung mundur dimulai ketika tim patroli tiba di mana anak-anak muda berkumpul di pagi hari di sebuah toko atau toko kecil (sekarang sudah dipasang garis polisi).
Sukadi mengatakan, para pemuda tersebut merupakan bagian dari kelompok yang berencana melakukan perlawanan.
Dijelaskannya, “Kemungkinan jumlahnya 60 orang karena ada 30 sepeda motor yang aman, jadi berangkat bersama-sama,” jelasnya.
Begitu TP3 datang menggunakan rotator, para pemuda pun dibuat ricuh hingga akhirnya bertujuh orang di antaranya terjun ke Sungai Bekasi.
Karena takut, dia melompati segala macam benda untuk menyelamatkan diri, kata Kapolsek Rawalumbu.
Menurut dia, situasi di asrama sangat gelap sehingga TP3 tidak melihat ada orang yang terjun ke Sungai Bekasi.
Diduga pemuda tersebut terjun ke Sungai Bekasi yang kedalamannya lebih dari 8 meter.
Sukadi mengatakan, kasus ini dilimpahkan ke Polres Bekasi Kota bersama 22 pemuda dan 30 pengendara sepeda motor.
Dari sejumlah pemuda yang ditangkap, hanya tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka usai memegang kotak salat.
“Mereka menemukan enam senjata tajam tapi tiga tersangka lainnya tidak ada yang mengaku,” imbuhnya. —