3 Kali Imbang dari 5 Laga, Thiago Motta Mulai Dibanding-bandingkan dengan Allegri, Tak Lebih Baik?

TRIBUNNEWS.COM – Baru lima laga berlalu, suporter Juventus mulai membandingkan pelatih baru mereka Thiago Motta dengan pendahulunya, Massimiliano Allegri.

Juventus bermain imbang melawan Napoli pada laga kelima Liga Italia, Sabtu (22/9/2024).

Hasil imbang tanpa gol menjadi hasil akhir laga big match di Juventus Stadium. Itu merupakan skor yang sama pada dua laga Serie A sebelumnya.

Juventus bermain sebanyak 5 kali, namun hanya menang dua kali, yakni di dua laga pertama, namun gagal mencetak gol di tiga laga terakhir.

Faktanya, Juve tidak menderita dalam lima pertandingan tersebut, namun juga sulit mencetak gol, hanya enam kali dalam dua pertandingan.

Sembilan poin dari lima laga pertama jelas bukan awal yang patut dibanggakan. 

Bianconeri untuk sementara harus puas di posisi keempat, namun mereka masih berpotensi kembali ke papan tengah klasemen.

Faktanya, sembilan poin Juventus dari lima pertandingan masih berkurang satu poin dibandingkan tahun lalu saat Allegri masih memimpin.

Musim lalu, Juventus meraih tiga kemenangan, sekali imbang dan satu kekalahan dalam lima pertandingan yang dimainkan.

Faktanya, ada perubahan mendasar dari Juventus, yakni terkait pendekatan taktisnya.

Namun nyatanya, Juventus masih kesulitan mencetak gol. Bahkan kehadiran Thiago Motta tak mampu membantu Dusan Vlahovic mengakhiri kekeringan golnya.

Striker asal Serbia itu kini gagal mencetak gol untuk Juventus dalam sebulan terakhir, sesuatu yang pernah ia alami sebelumnya di bawah asuhan Allegri.

Melawan Napoli, Juventus menguasai lebih dari 65 persen penguasaan bola sedangkan Partenopei menguasai 35 persen.

Namun seperti lawannya, Juve hanya berhasil melakukan satu tembakan tepat sasaran.

Perjuangan Juventus mencetak gol di Serie A di bawah asuhan Motta kini membuat para penggemar membandingkannya dengan Allegri.

Di media sosial, banyak meme yang memperlihatkan foto wajah Allegri dan Motta bersama dengan gambar-gambar lucu. 

Debat Paolo Di Canio vs Alessandro Costacurta

Sementara itu, dua legenda Italia Paolo Di Canio dan Alessandro Costacurta juga ikut memperdebatkan gaya bermain pelatih Juventus Thiago Motta, ketika membandingkannya dengan Max Allegri.

Di Canio, yang bermain untuk Juventus pada tahun 90an, mengkritik kurangnya produksi ofensif tim.

“Awalnya semua tampak baru, tapi sekarang kami hanya memuji pertahanan. Itu seperti lelucon,” kata Di Canio dalam program televisi yang dikutip Football Italia.

“Kami harus serius. Kami berharap lebih dari Juventus,” ujarnya.

Costacurta kemudian membalas kritikan Di Canio. Meski belum pernah bermain untuk Juve, Costacurta sangat objektif.

Ia menilai, pelatih baru biasanya fokus pada pertahanan terlebih dahulu, baru kemudian fokus mengoptimalkan sisi ofensif.

“Setiap pelatih baru memulai dengan bertahan terlebih dahulu, lalu menyerang. Apa yang Anda harapkan? Enam gol dalam satu pertandingan?” Costacurta menjawab.

Namun Di Canio masih belum yakin dan menegaskan bahwa Juventus harus berbuat lebih banyak di sepertiga lapangan.

“Jangan mulai dengan itu! Lihat statistiknya: kurang dari satu tembakan tepat sasaran per pertandingan,” ujarnya.  Di Canio berkata: “Apakah ini lelucon? Ini bukan masalah serius. Saya tidak mengharapkan lima gol per pertandingan, tapi setidaknya lebih banyak peluang.”

Costacurta pun menjawab dengan percaya diri bahwa Juventus akan terus berkembang karena Motta baru saja mulai membangun timnya.

“Saya memperkirakan beberapa kesulitan normal karena ada pelatih baru,” kata mantan bek tersebut.

Pada laga berikutnya, Juventus akan bertandang ke Genoa. Jika tim asuhan Thiago Motta kembali mencetak gol dengan nyaman, patut ditunggu hasilnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *