Menag Yaqut Kembali Diadukan ke KPK Terkait Penyelenggaraan Haji 2024

Laporan reporter Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali mengadu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelenggaraan haji 2024 yang dilakukan Kementerian Agama RI.

Banyak perempuan dari Jaringan Perempuan Indonesia (JPI) yang mengadu ke Menteri Haji Yaqut atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan kegiatan ilegal terkait pengalihan bersama kuota haji umum ke kuota haji khusus sebesar 50 persen.

Koordinator JPI, Evi Ze Reube mengatakan, transfer biaya haji tersebut diduga melanggar Pasal 64 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Dugaan kegiatan ilegal yang dilakukan Menteri Agama Yaqut membuat perempuan Indonesia melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi, kata Evi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2024).

Evi mengatakan, hendaknya Yaqut Cholil Qoumas mengetahui dan menerapkan Hukum Ibadah Haji dan Umrah.

Jika Menteri Agama tidak bisa memutuskan beberapa penambahan khusus ibadah haji tanpa berkonsultasi dengan mitra pemerintah kita yaitu DPR RI.

“Dari mana tiba-tiba ada kuota haji khusus sebanyak 27.680? Saat ini menurut undang-undang, 8 persen dari kuota haji Indonesia yaitu 241.000, ada biaya haji khusus 19.280,” kata Eve.

“Kami menilai ini masuk dalam kategori kegiatan ilegal. Karena tindakan Menteri tersebut, kami para aktivis perempuan yang tergabung dalam Jaringan Perempuan Indonesia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi segera memanggil dan mengusut Menteri Agama RI. dan jajarannya karena hanya kuota 8.400 yang dialihkan ke pembagian haji khusus,” ujarnya.

Selain pengaduan, kelompok perempuan JPI juga menyampaikan tuntutannya di depan Gedung Merah Putih KPK dengan membentangkan spanduk dan poster.

Evi juga mengatakan, pihaknya mengucapkan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil meminta Kerajaan Arab Saudi agar Indonesia menerima 20.000 jamaah haji pada tahun 2024.

“Tapi Pak Presiden, perlu kita cek ke Menteri Agama kita, bagaimana asisten bapak bisa melakukan hal serupa dengan menetapkan tarif haji ke tarif haji khusus 8.400,” ujarnya.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto sebelumnya mengatakan banyak laporan masyarakat mengenai hal ini yang akan ditinjau oleh Direktur PLPM KPK.

Menurut dia, jika semua pengaturan sudah selesai, maka laporan akan dikirimkan untuk keperluan penyidikan kesaksian atau tujuan perkara.

Namun jika peneliti mendalami apakah laporan yang disampaikan masih memerlukan dokumen administrasi lengkap atau lainnya, maka pelapor akan diminta untuk mengisinya, kata Tessa kepada wartawan.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui wartawan di sela-sela acara yang diselenggarakan Partai Gerindra, Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira), belum bisa mendapat jawaban lagi atas laporannya ke DPR. Anti. – Komisi Pertahanan. .

Saat ditanya apa tanggapannya terhadap pemberitaan tersebut, Yaqut hanya tertawa dan enggan menjawab pertanyaan tim pers.

Yaqut mengatakan, tidak baik menjawab pertanyaan tentang laporan Komite Pemberantasan Korupsi karena dia hadir dalam konferensi Gekira.

Acara pestanya kita hormati. Acara Gekira kita hormati, kata Yaqut di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2024).

Ditanya kembali wartawan soal laporan KPK, Yaqut mengaku akan berbicara di lain waktu.

“Pada saatnya nanti, kami akan mencari tempat lain,” ujarnya sambil berjalan meninggalkan konferensi pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *