Pejabat AS dan Israel Prediksi Serangan Balasan Iran akan Diluncurkan Paling Cepat Hari Senin

TRIBUNNEWS.COM – Iran mengancam akan menyerang Israel sebagai respons atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pekan lalu (8/5/2024).

Komandan Komando Pusat AS Michael Eric Curilla tiba di Timur Tengah pada Minggu (4/8/2024) pagi.

Tujuan dari kunjungan tersebut, yang direncanakan sebelum eskalasi saat ini, adalah untuk membangun aliansi guna memerangi ancaman tersebut.

Israel dalam keadaan siaga tinggi

Beberapa pejabat Iran bersumpah untuk membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menurut Jerusalem Post.

Israel kini menunggu kemungkinan serangan.

AS juga telah mengirimkan pasukan tambahan ke wilayah tersebut.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pada hari Sabtu bahwa pembalasan akan ditanggapi dengan serius dan akan dilakukan pada waktu, tempat dan cara yang tepat.

Selain itu, kelompok Hizbul Lebanon dilaporkan memutuskan untuk meningkatkan target serangannya sebagai tanggapan terhadap komandannya, Foued Shukar. Komandan Hizbullah Fuad Shukar (kiri) dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (Kolase Berita Tribune, Eks/Al-Quds)

“Sampai saat ini, Hizbullah dan rezim [Zionis], dalam pemahaman tertulis, telah menerapkan batasan tertentu dalam operasi militer mereka, yang berarti membatasi mereka di wilayah perbatasan dan zona sementara dengan tujuan militer,” kata juru bicara Iran. . Delegasi PBB mengatakan kepada CBS News.

“Serangan rezim terhadap Dahi di Beirut dan penargetan sebuah bangunan tempat tinggal sudah melanggar batas,” kata juru bicara tersebut.

Kami berharap Hizbullah akan memilih cakupan respons yang lebih luas dan mendalam dan tidak terbatas pada sasaran dan sarana militer.

Tanggapan besar terhadap serangan 13 April

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan kepada CBS News bahwa meskipun serangan Iran pada 13 April telah ditarik, Israel memperkirakan akan ada pembalasan yang lebih agresif kali ini, yang dapat memperluas kepentingan Israel di luar negeri.

Militer AS akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang angkatan laut ke Timur Tengah, kata Pentagon pada hari Jumat.

AS berusaha memperkuat pertahanannya setelah mendapat ancaman dari Iran dan sekutunya Hamas dan Hizbullah.

Amerika Serikat sedang bersiap untuk menghadapi Iran jika janjinya tepat untuk menanggapi pembunuhan Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah menyetujui pengerahan kapal penjelajah dan kapal perusak Angkatan Laut tambahan ke Timur Tengah dan Eropa.

Negara tersebut telah mengirimkan satu skuadron jet tempur tambahan ke Timur Tengah.

Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Austin memerintahkan revisi postur militer AS untuk meningkatkan keamanan pasukan AS, meningkatkan dukungan terhadap pertahanan Israel dan mempersiapkan AS untuk merespons berbagai situasi.

Hal ini akan meningkatkan kesiapan untuk lebih banyak pertahanan rudal balistik berbasis darat, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

(TribuneNews.com, Tiara Shelavier)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *