Laporan jurnalis Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah kesibukannya mengikuti pertemuan internasional G20 di Brazil, Menteri Pertanian (Maintan) Andi Imran Sulaiman tak hanya menjalankan tugas kenegaraan di luar negeri, namun juga terus menunjukkan ketertarikannya yang besar terhadap bidang pertanian. perkembangan. Dalam bisnis di negara asalnya.
Komitmen ini tercermin dari cara Menteri Pertanian memantau dan mendorong pelaksanaan program PAT (Tambahan Kawasan Pertanian) yang merupakan landasan ketahanan pangan nasional.
Dalam surat yang disampaikan kepada pengelola PAT (Pj) seluruh Indonesia, Menteri Pertanian Imran menyoroti perlunya memaksimalkan penggunaan pompa dan perbaikan lahan (oplah) untuk menambah luas tanam tambahan (LTT).
Ia mencatat, capaian Perjanjian LTT harus dikonsolidasikan agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.
“Tolong tingkatkan pompa dan sirkulasinya secara maksimal, karena target LTT harian perlu ditingkatkan. Mohon fokus untuk meningkatkan LTT,” kata Menteri Pertanian Imran antusias.
Kehadiran Menteri Pertanian di G20 tidak mengurangi minat dan tanggung jawabnya terhadap sektor pertanian Indonesia.
Meski menghadapi tantangan global, Andy Imran Sulaiman tetap memprioritaskan dua hal penting: memajukan kepentingan pangan Indonesia di forum internasional dan memastikan program pertanian nasional berfungsi optimal.
Program pemompaan yang merupakan salah satu pilar Kementerian Pertanian terbukti memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas lahan.
Per 13 September 2024, luas lahan tertanam PAT mencapai 1.338.888 hektar atau 74,90% dari target, dengan kontribusi pemompaan mencapai 1.048.930 hektar atau 91,99% dari total luas tanam.
Komitmen Menteri Pertanian Imran untuk terus memantau dan memberikan bimbingan, meski berada jauh dari rumah, merupakan contoh nyata dedikasi tanpa batas terhadap ketahanan pangan nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa terlepas dari jarak dan lokasi misi, tanggung jawab terhadap masa depan pertanian dan pangan Indonesia tetap menjadi prioritas utama.
Menteri Pertanian Omran menghimbau semua pihak untuk mendukung upaya luar biasa ini, sehingga kita dapat mencapai swasembada pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Berdasarkan data yang ada, produksi beras dalam negeri dipastikan mengalami peningkatan. Data tersebut dapat dilihat melalui region sampling frame (Arab Saudi), dimana beras diperkirakan meningkat sebesar 2,84 juta ton pada bulan Agustus, 2,87 juta ton pada bulan September, dan 2,59 juta ton pada bulan Oktober.
Jika dibandingkan dengan data produksi bulan yang sama tahun sebelumnya, selisihnya sangat besar yakni 356.329 ton pada bulan September dan 396.604 ton pada bulan Oktober.
Selain itu, produksi beras berdasarkan data BPS selama Juni-Juli 2024 tercatat surplus sebesar 700 ribu ton.