The Fed Beri Sinyal Pemangkasan Suku Bunga di September 2024, Saham Wall Street Langsung Melejit

Reporter Tribunnews.com Namira Yunia melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, mengindikasikan akan memangkas suku bunga pada September.

Perkiraan tersebut diungkapkan oleh dua pejabat Federal Reserve dalam laporannya, individu anonim ini mengungkapkan rencana The Fed untuk menurunkan suku bunga sebesar 0,25% atau sekitar 50bps dalam pertemuannya pada 17-18 November, yang menandai langkah pertama di tahun ini. siklus kebijakan. .

Gubernur Federal Reserve Bank St. Louis mengatakan hal yang sama. Louis, Alberto Musalem yang mengatakan kini saatnya bank sentral AS, The Fed, menurunkan suku bunganya.

Perkiraan tersebut terungkap karena kini setelah inflasi AS kembali menuju target The Fed sebesar 2%, menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja, inflasi inti AS pada bulan keempat tahun ini terus mengalami penurunan.

Situasi ini didukung oleh pemulihan pasar tenaga kerja tanpa risiko inflasi. Hal inilah yang membuat para pejabat The Fed optimistis bisa memangkas suku bunga AS pada pertemuan berikutnya.

“Pertumbuhan ekonomi mungkin akan berkisar 1,5% hingga 2% untuk sisa tahun ini. Saya tidak melihat kita akan jatuh ke dalam resesi dalam beberapa kuartal mendatang,” kata Musalem dalam pidatonya di Louisville, Kentucky, seperti dikutip Bloomberg.

“Mungkin akan terjadi penyesuaian kebijakan yang cukup terbatas sebelum pertemuan berikutnya,” tambahnya. Saham Wall Street menguat

Setelah The Fed mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga, saham-saham di Wall Street langsung bereaksi positif dalam sesi perdagangan 24 jam terakhir.

Mengutip CNBC International, Dow Jones Industrial Average melaporkan kenaikan sebesar 554 poin (1,39%) menjadi ditutup pada 40.563,06.

Sementara itu, S&P 500 ditutup naik 1,61% pada 5.543,22, mencatat kenaikan enam hari berturut-turut, naik sekitar 8% dari level terendah intraday pada 5 Agustus. Saham komposit Nasdaq naik 2,34% menjadi 17,594.50.

Setelah Wall Street, sejumlah bursa Asia Pasifik juga turut menguat, di mana indeks saham Nikkei 225 Jepang menguat 2,26% memimpin kenaikan bursa Asia.

Berikutnya adalah indeks Topix yang menguat 2,08%, kemudian Kospi Korea Selatan menguat 2%, dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 1,53%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *