FBI Tangkap Pria Singapura karena Curi Aset Kripto Senilai Rp4,58 Triliun

 

Tribun News.com – Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat telah menangkap seorang pria Singapura berusia 20 tahun atas tuduhan mencuri dan mencuci aset kripto senilai 230 juta dolar AS atau sekitar 4,88 miliar rupee India. 

Seorang pria bernama Malone Lam tinggal di Amerika setiap hari. Dia didakwa di Pengadilan Distrik AS untuk Florida Selatan pada 19 September 2024, menurut Departemen Kehakiman AS (DOJ).

Malone Lam juga dituduh berkonspirasi dengan komplotannya, Jendiel Serrano, 21 tahun, yang juga didakwa pada hari yang sama di pengadilan distrik California.

Baim Malone Lam dan Xandiel Serrano masing-masing menghadapi satu dakwaan penipuan kawat dan konspirasi untuk menipu instrumen keuangan.

Lam sering menghabiskan waktu di Miami dan Los Angeles. Pengadilan menuduhnya menggunakan nama online “Anne Hathaway” dan “$$$” dalam konspirasi untuk mencuri aset kripto.

Sementara itu, Serrano menggunakan nama “VersaceGod” dan “@SkidStar”, demikian isi gugatan tersebut.

Malone Lam dan Serrano serta rekan konspirator mereka bergabung dengan korban di Washington DC pada 18 Agustus dan secara curang memperoleh lebih dari 4,100 bitcoin senilai $230 juta.

Mereka berencana untuk mencuci mata uang kripto yang dicuri melalui pertukaran dan layanan pencocokan sambil menggunakan jaringan pribadi virtual untuk menyembunyikan identitas mereka, kata DOJ.

Layanan merger menggabungkan mata uang kripto dari banyak pengguna untuk menyembunyikan kepemilikan dana yang sebenarnya.

“Lam dan Serrano kemudian menggunakan uang hasil pencucian itu untuk perjalanan ke luar negeri, klub malam, mobil mewah, jam tangan, perhiasan, tas tangan desainer, dan apartemen sewaan di Los Angeles dan Miami,” kata pernyataan itu.

Artikel di platform media sosial

Para korban dihubungi melalui nomor palsu yang menyamar sebagai anggota dukungan Google, dan diyakinkan untuk memperbarui pengaturan kedua item tersebut dan mengirim uang ke dompet yang terpengaruh, kata ZachXBT.

Investigasi masih berlangsung.

Sumber: The Straits Times

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *