Media Asing Sorot Momen Imam Masjid Istiqlal Cium Kening Paus Fransiskus Dibalas Cium Tangan

TRIBUNNEWS.COM – Media asing menyoroti momen Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mencium kening pimpinan umat Katolik sedunia dan kepala negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus, yang membalas ciuman tangan tersebut. Masjid Istiqlal.

Peristiwa hangat ini diakui banyak media sebagai momen yang sangat mengharukan.

Salah satu media asing yang memberitakan hal ini adalah CNN yang laporannya dimuat dengan judul “Selama kunjungan ke masjid terbesar di Asia Tenggara, Paus mengatakan tujuan bersama adalah perjuangan melawan perubahan iklim dan ekstremisme agama”.

Paus Fransiskus tiba di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, pada Kamis (5 September 2024) pagi.

Ia mengadakan pertemuan antaragama yang kaya akan makna simbolis dan personal.

Laporan The Guardian yang bertajuk “Komunitas dalam keberagaman kita: Paus Fransiskus mengkhotbahkan persatuan di masjid terbesar di Asia Tenggara” menyoroti suasana hangat pertemuan antaragama pada hari itu.

Mengenakan jubah putih sederhana, Paus Fransiskus diterima Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan perwakilan enam agama resmi Indonesia: Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, dan Konghucu.

Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus menandatangani pernyataan bersama dengan para pemimpin agama lainnya.

Sejak awal masa kepausannya pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah menunjukkan niatnya untuk membangun hubungan antaragama.

Selain itu, AP News menjelaskan laporannya sebagai berikut: “Paus dan Imam Masjid Terbesar di Asia Tenggara Seruan Bersama untuk Melawan Kekerasan dan Melindungi Planet Bumi.”

Dalam pidato sambutan Paus, Nasaruddin menekankan perlunya hidup berdampingan secara damai dalam keberagaman global.

Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal telah bersumpah untuk melawan kekerasan sektarian dan melindungi lingkungan.

Dalam kunjungan tersebut juga, Paus dan Nasaruddin Umar menyerukan persahabatan antar umat beragama.

“Saudara-saudari kita di seluruh dunia terus menghadapi kesulitan serius akibat konflik,” ujarnya.

“Kita juga menghadapi krisis lingkungan akibat perubahan iklim dan pemanasan global yang menjadi ancaman serius bagi keberadaan kita,” lanjutnya sambil membalasnya dengan kecupan di keningnya.

Usai dialog antaragama selesai, Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar berdiri di pintu masuk lantai dasar “Terowongan Silaturahim”.

Terowongan Silaturahim adalah lorong bawah tanah yang menghubungkan kompleks masjid dengan Katedral Katolik Asumsi di dekatnya.

Paus dan Nasaruddin Umar berjabat tangan saat hendak berpisah.

Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus dua kali, dan kemudian Paus mencium tangan Nasaruddin Umar beberapa kali.

Masjid ini terletak di sebelah katedral Katolik kota.

Sore harinya, Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus. di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Misa besar itu dirayakan dengan penuh kegembiraan. 

Bagi banyak umat Katolik di Jakarta, kunjungan Paus Fransiskus merupakan suatu kebanggaan dan inspirasi.

Sekitar 87 persen dari 280 juta penduduk Indonesia menganut Islam. Dalam kunjungan tersebut, 8,6 juta umat Katolik dan kelompok minoritas lainnya juga menjadi sorotan.

Sekitar 100.000 orang bersorak kegirangan ketika Paus Fransiskus mengendarai mobilnya yang terbuka melewati kerumunan orang yang berbaris rapi.

Keesokan harinya, Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Papua Nugini.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menyusul kunjungan ke negara-negara mayoritas Muslim lainnya seperti Mesir, Maroko, dan Uni Emirat Arab.

Kunjungan terakhir ini merupakan perjalanan pertama Paus ke Jazirah Arab.

Pada tahun 2019, selama berada di Abu Dhabi, ia menandatangani deklarasi bersejarah kerja sama antaragama dengan Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed al-Tayeb, seorang pemimpin terkemuka Muslim Sunni.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *