Akademisi: Kecerdasan Buatan Bisa Membantu Guru Merancang Pembelajaran Sesuai Kebutuhan Siswa

Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutrianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teknologi harus dijadikan katalis untuk mewujudkan pendidikan berkelanjutan, memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang.

Penggunaan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dapat membantu guru menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa dengan mengotomatisasi tugas administratif sehari-hari sehingga guru dapat lebih fokus pada tugas inti mereka yaitu mengajar dan berinteraksi dengan siswa.

“Teknologi berbasis AI juga dapat mengurangi konsumsi energi sehingga menghemat biaya operasional di sekolah dan kampus, serta mengurangi jejak karbon,” kata Rektor LIA University Dr. Siti Ulidar Harunasari, direktur keberlanjutan, lingkungan hidup, dan pada konferensi internasional. Teknologi (IC-SET) 2024 baru-baru ini diterapkan oleh PPI Hongaria sebagai hybrid.

Siti membahas pentingnya peningkatan kompetensi digital bagi guru, menekankan bahwa penggunaan kecerdasan buatan yang tepat dapat mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Dia menekankan perlunya mengembangkan kurikulum untuk memastikan pendidikan berkualitas, inklusif dan bertanggung jawab yang mengintegrasikan teknologi AI dan keterampilan abad ke-21 serta membentuk etika penggunaan AI.

Pada konferensi tersebut, ia juga berbagi temuan penelitian tentang kesiapan guru di Indonesia dalam mengadopsi teknologi AI, untuk memahami tantangan dan peluang yang dihadapi guru sekolah dasar bersama para dosen. Teknologi yang terus bergerak cepat perlu dimanfaatkan.

Pemerintah Kota mengidentifikasi beberapa hambatan terhadap integrasi teknologi, seperti terbatasnya akses terhadap teknologi, kepercayaan guru dalam menggunakan AI, yang perlu ditingkatkan, dan kurangnya pelatihan dan sumber daya.

“Harus ada dukungan dari institusi sekolah, dan pengembangan profesional guru di bidang teknologi dan pembelajaran sangat penting untuk memastikan keberhasilan integrasi kecerdasan buatan dalam pendidikan,” ujarnya.

Akademisi senior ini diharapkan dapat berperan serta dalam pengembangan program pengembangan profesi guru yang sesuai dengan kebutuhan zaman bagi pemerintah, lembaga pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya.

“Dengan cara ini, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan era digital dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Kesuksesan konferensi IC-SET 2024 di Budapest diharapkan dapat menjadi forum baru bagi para ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan solusi inovatif untuk memecahkan tantangan global terkait keberlanjutan, ekonomi, dan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *