Serangan Udara Israel di Aleppo, Suriah, Tewaskan Penasihat Militer Iran

TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan serangan udara di sekitar kota Aleppo, Suriah, Senin (6/3/2024) pagi waktu setempat.

Serangan udara Israel di Aleppo menewaskan beberapa orang, termasuk seorang penasihat militer Iran.

Menurut kantor berita Tasnim, seorang perwira militer Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang terbunuh diidentifikasi sebagai Saeid Abyar, dikutip Anadolu Anjansi.

Penyerangan yang terjadi sekitar pukul 00.20 pagi tadi telah menimbulkan banyak korban dan sejumlah kerugian materil.

Sebelumnya diberitakan, korban tewas akibat serangan Israel di Aleppo sebanyak 12 orang.

“Dua belas pejuang Suriah dan orang asing pro-Iran tewas, menurut perhitungan awal, dalam serangan udara Israel terhadap posisi di kota Hayyan, utara Aleppo, menyebabkan ledakan dahsyat di sebuah pabrik,” lapor AFP.

Namun setelahnya, kantor berita pemerintah Suriah, SANA, tidak merinci jumlah korban jiwa dalam serangan tersebut.

Israel juga tidak memberikan pernyataan apapun terkait serangan ini.

Ini adalah serangan Israel pertama yang membunuh seorang pejabat Iran sejak serangan 1 April terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, seperti dikutip Asharq Al-Aaswat.

Serangan pada awal April menewaskan tujuh orang.

Termasuk dua jenderal Iran dan seorang anggota kelompok militan Lebanon Hizbullah.

Serangan tersebut mendorong Iran melancarkan serangan langsung ke Israel untuk pertama kalinya.

Tepat pada tanggal 15 April 2023, Iran mengirimkan drone dan rudal ke Israel.

Iran telah mengerahkan penasihat militer ke Suriah sejak perang saudara di negara itu meletus pada Maret 2011 untuk mendukung Presiden Suriah Bashar Assad, kata Indian Express.

Israel jarang mengakui serangan yang dilakukannya di Suriah.

Sementara itu, Suriah dan Israel telah berperang sejak berdirinya Israel pada tahun 1948.

Serangan Israel meningkat pasca perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait Aleppo, Iran dan konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *