Penjelasan Direktur Icom Terkait Walkie-Talkie Meledak di Lebanon, ‘Kemungkinan Produk Palsu’

TRIBUNNEWS.COM, JEPANG – Icom Inc Jepang, yang terkenal karena berita yang merebak di Lebanon, mengatakan pihaknya berhenti memproduksi model tersebut sebagai protes 10 tahun lalu.

Dalam pengumumannya pada hari Kamis, perusahaan yang berbasis di Osaka telah mengekspor radio IC-V82 ke banyak wilayah termasuk Timur Tengah namun akan berhenti pada bulan Oktober 2014.

“Perusahaan juga telah menghentikan produksi baterai yang diperlukan untuk menjalankan unit utama,” ujarnya, dilansir TheJapantime, Kamis.

Ribuan perangkat elektronik, termasuk kertas dan perangkat elektronik, dilaporkan meledak selama dua hari terakhir, menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang. 

Kelompok militan Hizbullah menuduh pemerintah Israel mendalangi serangan dan kekerasan di wilayah tersebut. Israel menolak berkomentar.

Di antara banyak pertanyaan yang belum terjawab adalah bagaimana bahan peledak ditempatkan di dalam perangkat tersebut.

Walkie-talkie dapat diganti setelah dijual ke penjual aslinya. 

“Kami belum bisa memastikan barang yang rusak itu milik kami,” ujarnya.

Perusahaan mengatakan semua produknya dibuat di pabrik di Prefektur Wakayama.

Icom juga menyatakan bahwa mereka mengikuti langkah-langkah keselamatan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah.

Mereka mengatakan mereka tidak melakukan outsourcing pekerjaan mereka.

“Karena gambar perangkat menunjukkan kerusakan parah di sekitar baterai, baterai akan diganti dengan baterai setelah penjualan,” kata CEO Icom Yoshiki Enomoto dalam laporan Kyodo. 

Enomoto mengatakan tidak mungkin memasang bom di perangkat mana pun selama operasi.

“Pekerjaannya sangat bagus dan cepat, jadi tidak ada waktu untuk hal-hal seperti itu,” katanya seperti dikutip Reuters.

Menurutnya HT itu palsu dan kalau ternyata palsu, kita perlu menyelidiki bagaimana orang membuat bom seperti produk kita.

“Jika benar, kita perlu melacak distribusinya untuk mengetahui kemana arahnya,” kata Enomoto.

Perwakilan perusahaan Power Group di Lebanon, yang mengatakan bahwa mereka adalah satu-satunya produsen resmi Icom di negara tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak mengirimkan model yang meledak pada hari Rabu tersebut.

Dia menambahkan, tidak ada kerusakan pada toko atau gudangnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *