TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus meraih keberhasilan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi.
Termasuk sistem pencetakan sawah untuk mencapai swasembada dan juga menjadikan Indonesia sebagai keranjang pangan global.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan langkah ini penting karena hampir seluruh negara di dunia menghadapi tantangan berat seperti perubahan iklim dan gelombang panas global.
“Saya yakin memasuki sawah merupakan langkah yang tepat untuk menghadapi kekeringan dan kelangkaan. Oleh karena itu, target masuk sawah pada tahun 2024 adalah 400.000 hektare yang mencakup 14 provinsi dan kota di Indonesia,” kata Menteri Pertanian Amran.
Secara terpisah, Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan BPPSDMP siap mendukung program persawahan dengan memberikan pendampingan dan pengawasan kepada lulusan dan mahasiswa Polbangtan serta pelatih pertanian.
“Kami berharap petani dan penyuluh pertanian dapat bersinergi di lapangan untuk meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian khususnya padi dan jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui sistem cekaman sawah ini,” lanjut Santi.
Selanjutnya, Direktur Balai Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Publikasi (Rakor) Sawah pada Rabu (11) di Hotel Fovere, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). /9/2024).
Bustanul mengatakan BPPSDMP siap mendukung proyek pencetakan sawah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas Timur, Kalimantan Tengah.
Dukungan tersebut meliputi persiapan siswa dan mahasiswa Porbontine.
“Peran mahasiswa dan mahasiswa yang memilih membantu menggarap lahan dan tanaman, akan dipersiapkan menjadi operator alat berat,” kata Bustanur.
Bustanul menambahkan, rencana pencetakan sawah di Kecamatan Dadaahup ini akan dilaksanakan seiring dengan datangnya musim hujan, sehingga diharapkan dapat terealisasi dalam waktu singkat.
Peran guru pertanian sentral siap memberikan pengawasan dan pendampingan selama kegiatan outdoor di sawah.
“Sebanyak 344 mahasiswa siap fokus pada pelaksanaan pencetakan sawah. Untuk memudahkan pemeriksaan mahasiswa tersebut di lapangan, sebaiknya segera dibuat klaster,” kata Bustanul.
Bustanu mengungkapkan, peta lokasi masuk persawahan di Kalteng akan rampung di Desa Selamat Jaya, Kecamatan Dadahupu, Kabupaten Kapuas Timur.
Hingga 6 September 2024, PT Bara Jasa Mulia telah menyelesaikan pengumuman sawah di 2 lokasi yaitu 20 hektar dan 8 hektar.
Langkah selanjutnya dalam pengolahan sawah adalah menyelesaikan persiapan lahan dan lahan sebelum kedatangan Menteri Pertanian Amran.
Sementara itu, Direktur Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah (TPHP) Sunarti mengatakan, prioritas utama pengerjaan lahan yang ada di Kabupaten Kapuas Timur seluas 57.309 hektare, dibuka dan disiapkan lahan tanam seluas 4.000 hektare.
Sunarti mengungkapkan, sistem penghancuran padi ini membutuhkan 1.000 ekskavator, sedang menyiapkan kebutuhan benih, dan sudah menyiapkan gerbang di lokasi.
Turut serta dalam rapat gabungan tersebut Direktur Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Direktur Tanaman Pangan, Direktur Mesin Pertanian, Direktur Prasarana dan Direktur BPP Dadahup Kalimantan Tengah.