KKP Usul Tambahan Anggaran Rp6,14 T untuk Implementasi Ekonomi Biru Hingga Cegah Ilegal Fishing

Laporan reporter internal, Yonathan Putra Hartono Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kelautan (KKP) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 6,14 triliun untuk tahun 2025.

Usulan tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahyu Trenggono saat rapat gabungan dengan Komisi IV DPR RI di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Trenggono mengatakan dana ini akan fokus pada banyak hal.

Di antaranya, penerapan ekonomi hijau, bantuan kepada masyarakat pemangku kepentingan perikanan, penguatan ketahanan pangan nasional, serta penyediaan pangan bergizi dan berkualitas kepada masyarakat.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk memantau dan mencegah penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU), serta pengembangan desa nelayan dan budidaya perikanan modern.

Menurutnya, upaya tersebut akan meningkatkan produktivitas dan pemerataan ekonomi di wilayah pesisir.

Anggaran tersebut bisa digunakan untuk pembangunan desa nelayan atau pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.

Nantinya, digunakan untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja.

Rincian usulan pendanaan yang diminta KKP adalah sebagai berikut: Pengembangan ekonomi hijau berbasis perikanan budidaya terpadu untuk swasembada pangan dan usaha berkelanjutan serta penyediaan pangan bergizi. Nilai Rp 1.980.100.000 merupakan pengembangan perikanan berkelanjutan yang mendukung sumber daya alam dan industri kelautan utara. Nilai nominal Rp 565.000.000 Untuk memperkuat sistem logistik, sistem rantai dingin dan jaminan kualitas untuk mendukung industri dan industri perikanan selatan. Nilai Rp696.656.500,- untuk Monitoring Operasi dan Pemeliharaan Armada PSDKP Penghapusan IUU Fishing dan Produksi Benih Lobster Biru (BBL) dalam Mendukung Ekonomi Biru. Biaya Rp1.012.500.000,-, penataan ruang laut, perluasan kawasan konservasi dan pengelolaan pulau-pulau kecil untuk menjamin kelestarian ikan, kesehatan laut, dan perlindungan lingkungan. Nilai nominal Rp 896.700.000  Pembangunan desa nelayan/pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas manusia, pemerataan ekonomi dan mengurangi kemiskinan serta menciptakan lapangan kerja. Meningkatkan kualitas tenaga kerja kelautan dan industri perikanan untuk menunjang hilirisasi dan industri dengan biaya Rp 660.000.000. Dengan harga rata-rata Rp 353.149.000

Trenggono berharap usulan anggaran ini mendapat dukungan penuh dari DPR sehingga rencana tersebut bisa terlaksana.

Untuk itu kami mohon dukungan Ketua, Wakil Ketua dan anggota Komisi IV DPR RI dalam penambahan anggaran KKP tahun 2025, ujarnya.

Seperti diketahui, KKP sebelumnya mendapat pagu anggaran 2025 sebesar Rp6,22 triliun.

Hal itu tertuang dalam surat bersama Menteri Keuangan No.s-612/MK.02/2024 dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. B-480/D.8/PP.04.03/07/2024 tanggal 19 Juli 2024.

Anggarannya berupa rupee murni Rp4,36 miliar, pinjaman luar negeri dan hibah (PHLN) Rp1,38 miliar, PNBP Rp351 miliar, BLU Rp92 miliar, dan SBSN Rp25 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *