Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM – Guna mendukung daya saing sektor kehutanan, Kementerian Perindustrian tengah melaksanakan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan industri pengolahan kayu.
Program ini memberikan potongan harga atau pengembalian uang sebagian dari harga pembelian mesin dan peralatan yang digunakan dalam industri kayu dan furnitur.
“Program ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu memperkuat rantai nilai industri kayu rekayasa dan furnitur melalui optimalisasi teknologi, meningkatkan efisiensi produksi pada sektor kayu rekayasa dan furnitur, serta meningkatkan daya saing industri melalui peningkatan produktivitas, kualitas produk, dan nilai ekspor.” Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Putu Julie Ardika dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (09/01/2024).
Hingga 27 Agustus 2024, sebanyak 13 permohonan telah diajukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (NIIS).
Tim teknis kemudian mengevaluasi hasil audit LPPR terhadap tujuh perusahaan, yaitu: PT Stella Mobili, PT Karya Mitra Seraya, PT Indah Design Indonesia, PT Gracia Kreasi Rotan, PT Batara Mega Krida Kencana, PT Bahana. Bhumipala Persad dan PT Bika Parama Chipta.
Perkiraan jumlah pemulihan yang disetujui pada periode pertama tahun 2024 adalah sekitar Rp3,33 miliar yang disetujui dengan mengidentifikasi penerima dana program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan industri perkayuan tahun anggaran 2024.
Terhitung sejak tahun 2022, program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi ini diikuti oleh 24 perusahaan pengolahan kayu dan furnitur, yang meliputi sembilan perusahaan pada tahun 2022 dan 15 perusahaan pada tahun 2023, dengan total anggaran sebesar Rp 10 miliar.
Program ini meningkatkan efisiensi perusahaan sebesar 10-30 persen, kualitas produk sebesar 10-30 persen, dan produktivitas perusahaan sebesar 20-30 persen.
“Melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan industri pengolahan kayu, kami berharap dapat merangsang pertumbuhan sektor kayu olahan dan industri furnitur dengan teknologi yang lebih baik dan efisien,” kata Putu.