Jokowi Copot Yasonna, Elite PDIP Tuding untuk Loloskan UU MD3 Demi 3 Tujuan Ini

Laporan dari reporter Tribunnews.com Fercianus Vaku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDIP Dedi Yevri Hunteru Sitoras yang memenangi pemilu eksekutif mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencopot Wakil PDIP Yasona Laoli dari jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Mengkumham) .

Dedi mengatakan, pencopotan Yasona Menkumham hanya rencana politik pengesahan undang-undang di MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).

“Mengganti Menkum HAM Yasona Lavoli merupakan rencana politik pengesahan UU MD3 untuk mencapai 3 tujuan,” kata Dedi kepada Tribunnews.com, Senin (19/8/2024).

Dia menduga tiga rencana Jokowi menjadi alasan pencopotan Yasona.

Pertama, Golkar yang dikuasai Jokowi mempunyai posisi yang kuat karena mampu menguasai lembaga legislatif mulai dari DPR RI hingga DPRD provinsi dan kabupaten kota.

“Hal ini akan memungkinkan Jokowi menguasai peta politik nasional dan daerah untuk menyeimbangkan kekuasaan presiden terpilih, sekaligus melemahkan PDIP,” kata Dedi.

Kedua, kata Dedi, akan memudahkan Jokowi dalam membagi jabatan untuk target internal nantinya. 

“Ini akan mengakhiri kisruh internal Golkar. Itu penilaian saya, mohon masyarakat tidak sependapat,” ujarnya.

Ketiga, melemahkan partai politik pimpinan Kongres/Musyawarah Nasional/Muktas menjelang Pilkada.

“Menyediakan dan memantau pemilukada serta menyiapkan tenaga administrasi untuk masa depan”, ujarnya.

Sebab, kerja Menkumham sangat penting dalam rangka penerimaan sistem partai politik. Oleh karena itu, jika Anda tidak mengajukan diri, Anda mungkin tidak dapat berpartisipasi dalam pemilu lokal atau pemerintahan Anda mungkin tidak menerima Anda.

Dedi menilai Jokowi memainkan politik kekuasaan kotor untuk melindungi kepentingan keluarga dan status politiknya.

Sebab, tidak ada alasan rasional, besar, dan tekno-birokrasi untuk menjelaskan reorganisasi dua bulan sebelum Jokowi lengser. 

“Menurut saya, Jokowi sedang mempersiapkan langkah menghadapi Prabowo (Subianto) 5 tahun ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinetnya hari ini di Istana Kepresidenan Jakarta.

Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2024 tentang Pencalonan dan Pengangkatan Menteri Negara pada Kabinet Pembangunan Indonesia.

Dalam perombakan kabinet kali ini, Jokowi mencopot delegasi PDIP Yasona. Ia digantikan oleh Suprathman Andy Agtas.

Jokowi pun memecat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arfin Tasrif. Ia digantikan oleh Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sedangkan Direktur Utama/Menteri Penanaman Modal BKPM dijabat Rosen Roslani.  

Jokowi juga menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.

Kemudian, Dadan Hindayana menjadi Kepala Badan Gizi, Hasan Nasbi sebagai Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, dan Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *