Titik Api Kebakaran Hutan di Indonesia Marak, Bambang Haryo Minta Pertanggungjawaban Menteri KLHK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyebaran titik api atau hotspot di Indonesia mencapai lebih dari 1000 titik.

Berdasarkan data situs BMKG, Pulau Kalimantan menjadi wilayah terluas dengan 465 titik.

Setelah Sumatera 192 titik, Pulau Jawa 44 titik, Nusa Tenggara 27 titik, Sulawesi 14 titik dan lainnya di berbagai wilayah Indonesia.

Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengaku sangat khawatir.

Dikatakannya, kondisi lingkungan di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Jawa menghadapi asap kebakaran yang sangat parah.

“Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan anak-anak yang terkena ISPA bahkan menyebabkan kematian, termasuk terganggunya perekonomian, industri, pariwisata, dll, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya” berada di perbatasan penyakit, dan juga Flora. dan Fauna. yang sangat khusus bagi hutan di kawasan ini akan hilang,” kata Bambang Haryo alias BHS. Kamis (1/8/2024).

Anggota DPR-RI terpilih periode 2024-2029 ini mengatakan, pemerintah khususnya Kementerian Kehutanan sebaiknya melakukan tindakan preventif dengan mengairi hutan seminggu sekali seperti yang dilakukan negara tetangga.

“Kita lihat Semenanjung Malaysia dan Kalimantan Malaysia dengan luas 32 juta hektar, serta Brunei Darussalam dengan luas 527.000 hektar, dan Thailand dengan luas 51 juta hektar, tidak ada titik api karena Pemerintah melakukan tindakan irigasi rutin seminggu sekali. musim panas, sementara sekitar 80 juta hektar hutan di Indonesia telah terbakar di lebih dari 2.000 wilayah,” tambah BHS.

Lanjut BHS, karena dia dan kita tahu bahwa tanaman hijau tidak akan kering selama 21 hari jika tidak disiram.

Dan tanaman yang tidak kering (daunnya hijau) tidak dibakar. Kita bisa mencoba melihat apakah kita bisa membakar daun-daun hijau itu dengan korek api.

Menurut BHS, persebaran panas yang terdapat di Indonesia selalu beruntung, karena arah angin pada awal Agustus mengarah ke barat daya, yang pada akhir Agustus akan mengarah ke selatan dan akan mengarah ke timur. kota-kota di Jawa akan dipenuhi asap.

Dan asap kita akan mengganggu negara tetangga kita yaitu Singapura dan Malaysia. dia menjelaskan

“Hal ini tentu menjadi tanggung jawab Departemen Kehutanan, karena diberikan anggaran dan sumber daya yang sangat besar, namun belum melakukan upaya pencegahan melalui rekayasa udara atau penyemprotan dengan menggunakan armada pesawat yang ada,” pungkas BHS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *