Laporan jurnalis Tribunnews Taufiq Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat daerah saat berpidato di gedung DPD/DPD RI di Jakarta, Jumat 16/16/2024.
Tahun ini, Presiden Jokowi mengenakan demang khas Betawi, yakni gaun dengan pinggiran miring.
Presiden Jokowi mengenakan jas panjang berwarna hitam yang melambangkan kewibawaan dan kesederhanaan.
Ujung jaket yang miring tidak hanya menjadi elemen dekoratif, tetapi juga simbol kelenturan dan kebijaksanaan.
Presiden Jokowi memadukan jaket ini dengan celana hitam dan pecs berwarna senada, aksesori yang mengedepankan harkat dan martabat pria Betawi.
Pakaian adat ini dilengkapi dengan aksesoris cakar harimau dan jam saku untuk memberikan kesan chic dan kokoh.
Dalam budaya Betawi, jaket berkerudung biasanya dikenakan oleh para tetua adat, tokoh masyarakat, dan pria dewasa pada acara pernikahan, upacara adat, dan acara resmi lainnya.
Pola kain pinggiran yang dikenakan Presiden Jokowi pada kesempatan tersebut adalah pola balang bergerigi segitiga yang melambangkan hubungan baik dengan Tuhan, umat manusia, dan alam semesta.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia saat berbicara di Kediaman Nusantara.
Misalnya saja pada tahun 2019, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat suku Sasak (NTB).
Pada tahun 2020, Presiden Jokowi memilih pakaian adat dari Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur.
Setahun kemudian, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Baduyi dari provinsi Banten.
Sedangkan pada tahun 2022, giliran kepala negara yang mengenakan paki Bangka Belitung.
Kemudian pada tahun 2023, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Kepulauan Tanimbar Maluku.
Setiap tahunnya, pemilihan pakaian adat yang bervariasi dan beragam ini mencerminkan komitmen Presiden Jokowi untuk menghormati dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.