TRIBUNNEWS.COM, IRAN – Iran meremehkan serangan udara yang dilancarkan Israel pada Jumat (19/4/2024) lalu.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan serangan ke kota Isfahan hanya dilakukan dengan drone mini dan bukan rudal sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
Terbatasnya cakupan serangan dan tanggapan diam Iran tampaknya menjadi tanda keberhasilan upaya diplomasi.
Media dan pejabat Iran menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang menurut mereka disebabkan oleh pertahanan udara yang menghantam tiga drone di Isfahan, Iran tengah.
Mereka menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh penyusup dan bukan oleh Israel, sehingga tidak diperlukan tindakan pembalasan. Gambar satelit menunjukkan kerusakan di bandara Isfahan Iran. (Sumber: UMBRA SAR) (Melalui BBC)
Seorang pejabat senior Iran mengatakan tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut.
“Sumber asing belum dapat dikonfirmasi mengenai insiden ini. Kami belum menerima serangan apa pun dari luar dan diskusi lebih banyak mengenai infiltrasi dibandingkan serangan,” kata pejabat tersebut kepada Reuters.
Hossein Amirabdollahian juga berhati-hati dalam berkomentar terhadap utusan negara-negara Muslim di New York.
“Media yang mendukung rezim Zionis (Israel), dalam upaya putus asa, mencoba meraih kemenangan dari kekalahan mereka, sementara mini-drone yang jatuh tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa,” kata Amirabdollahian kepada media Iran.
Israel tidak mengatakan apa-apa mengenai insiden tersebut dan sekutunya, Amerika, menolak untuk campur tangan.
Hasil citra satelit
Citra satelit menunjukkan kerusakan pada pangkalan udara Iran di kota Isfahan.
Israel dikabarkan melakukan serangan ke Iran pada Jumat (19/4/2024) lalu.
Dua pejabat AS mengungkapkan bahwa Israel meluncurkan rudal untuk menyerang Iran.
Suara ledakan terdengar di kota Isfahan yang menurut tentara Iran merupakan peluncuran sistem pertahanan udaranya terhadap suatu objek yang mencoba menyusup ke wilayahnya.
Sebelumnya, seorang komandan militer Iran, seperti dilansir kantor berita ISNA Iran, mengatakan serangan itu tidak menimbulkan kerusakan.
Iran juga mengungkapkan serangan itu tidak dilakukan dengan rudal, melainkan dengan drone.
Namun seperti dikutip BBC, citra satelit yang disiarkan selama 24 jam pada Minggu (21/4/2024) menunjukkan adanya kerusakan di pangkalan udara Iran.
Dua gambar menunjukkan hancurnya sebagian sistem pertahanan udara Iran di pangkalan udara Isfahan.
Meski pejabat AS menyebut Israel melancarkan serangan rudal, namun belum ada konfirmasi resmi dari Israel mengenai serangan tersebut.
Hubungan antara Iran dan Israel berada pada titik terendah sepanjang masa dan menjadi semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah membunuh tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal, negara para mullah pun membalasnya.
Pekan lalu Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal dan drone, meskipun Zionis bersikeras bahwa 99% serangan dapat dihentikan.
Serangan Israel terhadap Iran pada Jumat lalu digambarkan sebagai serangan balasan, namun Iran menegaskan serangan itu tidak berbahaya.
Iran mengatakan serangan itu melibatkan drone, yang dinetralisir oleh sistem pertahanan udara Iran.
Meskipun tidak jelas senjata apa yang digunakan dalam serangan tersebut, citra satelit telah mendeteksi bukti penghancuran pangkalan militer Iran.
Citra satelit dinilai oleh BBC Verify melalui analisis citra satelit aperture optik dan sintetis (SAR), yang ditangkap di Isfahan.
Gambar optik akan familiar bagi siapa saja yang menggunakan alat seperti Google Earth, yang pada dasarnya adalah gambar medan.
Sedangkan teknologi SAR menggunakan gelombang radio untuk menghasilkan gambar bumi.
Keunggulannya adalah mereka memiliki teknologi yang lebih konvensional, mampu mengambil foto di malam hari atau melalui awan.
Bandara militer itu sendiri tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan material pada gambar yang tersedia.
Namun, analisis lebih lanjut terhadap penangkapan optik dengan resolusi lebih tinggi akan diperlukan untuk menarik kesimpulan tersebut.
Saat ini tidak ada gambar pembangkit listrik tenaga nuklir Isfahan yang tersedia.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran.