3 Drama Olimpiade Paris 2024 Cabor Badminton: Blunder BWF hingga Mundurnya Jagoan Denmark

TRIBUNNEWS.COM – Tiga drama mewarnai cabang olahraga bulu tangkis jelang Olimpiade Paris 2024.

Bug BWF yang melakukan kesalahan dalam mencetak gol ternyata berbuntut panjang. Pasalnya dampak kegagalan BWF dinilai sangat merugikan wakil kontingen lainnya.

Kesalahan yang dilakukan BWF juga berdampak pada hasil imbang, khususnya di sektor ganda putra. Namun ada rancangan dari sektor lain yang juga dinilai tidak masuk akal.

Belakangan ini kabar tak sedap tersiar di sektor ganda campuran dari juara Denmark yang harus mengubur mimpinya tampil di Olimpiade Paris 2024.

Lantas siapa saja tiga drama yang bakal bikin kisruh bulutangkis di Olimpiade Paris 2024? Lalu ada diskusi. Ganda Putra Prancis Ronan Labar/Lucas Corvee (Instagram Resmi @lucas_corvee) 1. Blunder BWF

Kesalahan BWF diketahui saat merilis daftar pemain yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Besaran kualifikasi perwakilan seluruh kontingen Olimpiade dihitung berdasarkan poin yang diperoleh.

Poin yang diperoleh dihitung dari waktu yang ditentukan oleh BWF.

Jangka waktu yang ditetapkan BWF adalah mulai 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.

Pembaruan penghitungan poin kualifikasi Olimpiade dirilis setiap minggu.

Saat BWF mengumumkan total skor akhir, terjadi kesalahan di sektor ganda putra.

Ronan Labar/Lucas Corvet (Prancis) menunjukkan di babak pembuka bahwa mereka berdua berhasil.

Saat rilis, dibahas secara luas bahwa Labar/Corvee seharusnya tidak berhasil.

Setelah dilakukan peninjauan, BWF akhirnya memutuskan Toma Jr. Popov/Kristo Popov memenuhi syarat.

Namun Labar/Corvee mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dengan tuduhan kelalaian BWF.

Berkat bantuan CAS dan keputusan akhir, Labar/Corvee lolos berlaga di Olimpiade Paris 2024 dan telah disetujui BWF dalam rilisnya.

Hal ini membuat heboh karena untuk pertama kalinya ada 17 pasangan putra yang tampil di Olimpiade. 2. Hasil gambar yang negatif

Dampak dari kesalahan BWF pada pasangan putra, jelas terlihat grup yang bertanding lebih dari tiga kontingen jika disaksikan di BWF TV.

Alhasil, Grup D diisi Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark/2), Liu Yuchen/Ou Chuan Yi (China), Li Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), dan Vinson Chiu/ Joshua Yuan (AS).

Pertarungan antar wakil grup D bisa dibilang cukup alot.

Pasalnya, mereka harus bertarung lebih banyak untuk memperebutkan dua tempat di babak perempat final.

Ini adalah ujian yang sulit bagi perwakilan yang “secara alami” lolos dengan menghitung poin Olimpiade.

Hasil imbang yang “memilukan” lainnya tidak hanya terjadi di ganda putra.

Salah satunya adalah sektor jomblo bagi laki-laki yang cukup merugikan.

Jonathan Christie asal Indonesia lah yang mengalami kecelakaan. Berada di grup L dengan total 4 wakil.

Hasil pengundian tersebut cukup aneh karena Jojo harus bersaing lebih lama dibandingkan rekan senegaranya Ginting yang berada di grup H dengan total 3 penampilan.

Maklum, Jojo akan semakin sibuk dan capek perhitungan karena bermain melawan tiga delegasi.

Meskipun Jojo adalah perwakilan status yang lebih tinggi. Namun ia justru mendapat hasil imbang yang merugikan efek aturan BWF. 3. Retret Ganda Campuran Denmark

Selain kerusuhan besar yang berimbas pada undian Olimpiade, kabar terbaru yang mengejutkan adalah juara ganda campuran asal Denmark tersebut.

Matias Christiansen/Alexandra Boje harus mengubur impian tampil di Olimpiade kedua tahun ini.

Menurut BWF, federasi sudah mengumumkan Mathias/Boje pasti mundur dari Olimpiade.

Alasannya dikaitkan dengan kesalahan tidak disengaja yang dia buat tentang “tempatnya” di Anti-Doping Denmark.

BWF kemudian memutuskan, melalui diskusi dengan wasit, untuk mengecualikan Matias/Boje dari Grup C di Olimpiade. Christiansen (kanan)/Boje (kiri) saat ditemui usai latihan di alun-alun Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (30/11/2021). (Ramadhan L Q/Vartakota)

“Setelah berdiskusi dengan juri turnamen Olimpiade, Christiansen dan rekannya Alexandra Beaujeu dikeluarkan dari Grup C undian ganda campuran,” kata BWF dalam sebuah pernyataan.

Otomatis perjuangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) untuk mendapatkan unggulan di Grup C akan lebih mudah karena akan berhadapan dengan dua wakil lainnya.

Yuta/Arisa akan berhadapan dengan Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan) dan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) untuk memperebutkan delapan besar.

Rangkaian drama ini hadir jelang dimulainya bulu tangkis Olimpiade Paris 2024.

Jadwal bulutangkis Olimpiade Paris 2024 dimulai di Paris pada 27 Juli hingga 5 Agustus.

(Tribunnews.com/Niken)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *