Agar Kedekatan Ibu-Anak Terjalin Optimal, Kapan Waktu Terbaik Berikan ASI Perah pada Bayi?

Laporan reporter Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Anak Dr. I.G.A.N Partiwi, SpA., MARS menyatakan penggunaan ASI perah medium (ASIP) sebaiknya digunakan setelah 6 minggu setelah kelahiran.

Jelaskan bahwa menyusui merupakan kegiatan dasar yang sangat diperlukan pada awal kehidupan bayi.

Menyusui bukan hanya sekedar proses pemberian nutrisi pada bayi Anda, namun penting untuk dioptimalkan, terutama pada masa 6 bulan setelah kelahirannya.

Pemberian ASI langsung dari payudara ibu sebaiknya dilakukan sesering mungkin guna merangsang produksi ASI dan menciptakan kedekatan antara bayi dan ibu (bonding).  Dokter Anak Dr. I.G.A.N Partiwi, SpA., MARS menyatakan penggunaan ASI perah medium (ASIP) sebaiknya digunakan setelah 6 minggu setelah kelahiran. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Namun, tidak semua ibu beruntung bisa memberikan bayinya ASI eksklusif langsung melalui payudaranya. 

“Dalam kondisi tertentu, kecuali bayi sakit atau prematur; “Saat ibu kembali bekerja atau beraktivitas di luar rumah, maka ASI perah sebaiknya diberikan melalui media tertentu,” ujarnya dalam diskusi panel yang digelar saat peluncuran SofTouchTM Nursing Bottle Biomass-PP Wide Neck baru, Senin. (19 September 2024). 

Dr Tiwi mengatakan, banyak manfaat yang bisa dirasakan pada masa menyusui bayi di tahap awal kehidupannya, hingga 6 bulan dan berlangsung hingga dua tahun.

“Cukup 2 minggu menyusui langsung, bayi akan mendapat banyak manfaat, kolostrum akan keluar setetes demi setetes,” ujarnya.

Pada awalnya jumlah produksi ASI tidak banyak.

Kondisi ini tak jarang membuat para ibu putus asa dan beralih memberikan susu formula pada bayinya.

“Awalnya yang disampaikan adalah tantangan karena ASI sedikit atau tidak ada, sehingga bayi bisa terus menyusui, kemudian produksi ASI meningkat. Nikmati waktu bersama bayi Anda. Itu membuat mereka merasa bahwa ibu mereka dekat dengan mereka. “Menyusui banyak manfaatnya bagi perkembangan tubuh dan pikiran anak,” ujarnya.

Dikatakannya, pada awal kehidupan anak, dinding usus belum terbentuk sempurna, sehingga dengan komposisi ASI yang sudah terbentuk, bayi dapat dengan mudah menyerap ASI.

Menyusui tidak hanya memberikan kandungan ASI yang bernilai tinggi, namun juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi yang terus berlanjut bahkan setelah ibu berhenti menyusui.

Menyusui dapat meningkatkan naluri keibuan. 

Secara psikologis, menyusui dapat meningkatkan rasa percaya diri dan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

“ASI tidak hanya mengandung air, tetapi juga protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan enzim. Juga 800 spesies bakteri, hormon dan sistem kekebalan tubuh. Semakin dini bayi lahir, semakin banyak pula kebutuhan ASI yang dibutuhkannya. “ASI bayi prematur dan bayi cukup bulan berbeda-beda, sesuai kebutuhan bayi,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *