Teks Khutbah Jumat Hari Ini, 20 September 2024: Bulan Lahir dan Wafatnya Rasulullah SAW

TRIBUNNEWS.COM – Contoh teks khutbah Jumat bulan Rabi’ul Awal bertema bulan kelahiran dan wafat Nabi Muhammad SAW.

Dalam artikel ini teks khutbah Jumat bulan Rabiul Al-Aw 1446 H bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi.

Dalam khutbah Jum’at bulan Rabiul Awal 1446 H, tidak hanya Maulid Nabi yang diperingati namun juga bulan wafatnya sang bangsawan.

Pemateri dapat mengajak umat Islam untuk meningkatkan keimanannya dengan mengikuti ajaran Nabi.

Contoh khutbah jumat ini dapat dibaca pada saat khutbah jumat pada hari jumat tanggal 20 September 2024.

Lihat contoh ceramah Jumat yang dilansir di website Pondok Pesantren Lirboyo. Khotbah Jumat: Bulan kelahiran dan wafatnya Rasulullah (SAW). أشهدة أن للله على الله وضه لاشريك له, شهدة من ه خير مقسنام. Tidak ada biaya tambahan yang dapat diterima فُ بِالمَكَارِمِ بِالمَكَارِمَ كِبَ. Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian. Allah berfirman: Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Tinggi, bertakwalah kepada Tuhan dan jangan mati kecuali kamu seorang muslim.

Pada kesempatan ini, pendeta menyampaikan permohonan khusus kepada pendeta dan seluruh jemaah pada umumnya untuk meningkatkan keimanan dan rasa hormat kita kepada Allah. Ini adalah pernyataan orang tersebut.

Itulah pembenaran hati kami seutuhnya dengan segala ajaran yang dibawa ya Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian. Juga terima kasih:

Melaksanakan segala perintah Allah dan menghindari segala larangan-Nya.

Sirran wa alaniyatan – secara diam-diam dan terbuka. Dhâhiran wa batinan—kelahiran dan batin. Entah orang melihatnya atau tidak. Memuji atau tidak memuji. Kita selalu melakukan apa yang Allah subhanahu wa ta’ala perintahkan. Pertemuan Sholat Jum’at yang dipuji oleh Allah SWT

Beberapa hari yang lalu, kita merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh semangat dan makna perayaan tersebut masih akan kita rasakan hingga beberapa hari ke depan.

Namun perlu diketahui juga bahwa Nabi juga wafat pada hari, hari dan bulan kelahirannya, yakni Senin, 12 Rabi’ul Awwal.

Mengapa umat Islam hanya merayakan hari lahirnya dan mengabaikan tanggal kematiannya?

Karena kelahirannya membawa keberkahan bagi seluruh dunia, beliaulah pembimbing dan penyelamat kita, menyebarkan ajaran Islam yang benar di dunia dan khususnya di akhirat. Dan kami bersyukur atas kelahirannya. Tapi kematian adalah kesedihan. Jamaat Rahimakumullah hadir pada hari Jumat

Bulan Maulid identik dengan berbagai sholawat dan puji-pujian kepada Rasulullah SAW tidak hanya di masjid-masjid saja, bahkan di masjid-masjid seluruh tanah air.

Jelas sekali keadaan ini sangat menarik, dan tidak hanya di bulan suci ini saja, namun di bulan-bulan mendatang, setiap nafas yang kita hirup tidak lepas dari keberkahan. Jadi Maulid adalah renungan pribadi bahwa hendaknya bibir kita basah oleh keberkahan dan kenangan. Jamaat Rahimakumullah hadir pada hari Jumat

Nabi kita Muhammad (saw) adalah seorang nabi yang sempurna moralitas seperti yang dia katakan. بائ لاتمم مكارم العقلاق

“Saya diutus dengan tingkah laku yang sempurna.”

Ia berdoa kepada Tuhan untuk memberinya karakter yang baik. Semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian

“Ya Tuhan, perbaikilah tubuh dan pikiranku, ya Tuhan, jauhkan aku dari perbuatan jahat.”

Allah mengabulkan doanya, Allah mengajarinya dengan benar, membimbingnya di jalan Al-Qur’an, menghiasinya dengan kesempurnaan akhlak, dan dialah Al-Qur’an. Ada banyak sekali istilah yang menggambarkan moralitas dan perilaku sosial yang baik. Hingga puncaknya, ketika akhlaknya sempurna, Allah memujinya: وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

“Dan kamu memiliki kepribadian yang sangat hebat.” (QS. Al-Kalam: 4) Rahimakumullah menghadiri jamaah Jumat

Ia mampu mengibarkan bendera Islam di Jazirah Arab setelah menghadapi berbagai ujian berat selama membawa pamflet dan membagikannya kepada masyarakat.

Orang-orang yang mengikuti ajaran sesat, setelah penaklukan Makkah, mereka berbondong-bondong masuk Islam sebagaimana dijelaskan oleh Allah: فشبه حمد ربك واسستغفره إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)

“Ketika pertolongan dan kemenangan Tuhan datang dan orang-orang masuk untuk beribadah kepada Tuhan, pujilah Tuhanmu dan mohon ampun. Sesungguhnya Dialah yang menerima taubat.” (QS. An Nashr : 1-3)

Pengumuman tersebut menyimpulkan bahwa Islam sempurna hingga ia menunaikan Haji Wada’. Hal ini ditandai dengan turunnya ayat Al-Qur’an terakhir setelah Jibril AS. Dia tidak datang untuk mengungkapkan; Tuhan memberkati

“Hari ini Aku telah menyempurnakan imanmu untukmu, memuaskanmu dengan nikmat-Ku, dan menerima Islam sebagai agamamu…” (QS. Al-Ma’idah : 3)

Para sahabat senang diturunkannya ayat ini, karena Islam itu sempurna dan Allah menyukainya. Sebagian besar sahabat merayakan kegembiraan dan bersyukur menjadi bagian dari Islam, sedangkan Abu Bakar justru sebaliknya.

Dia mengunci pintu kamarnya dan mengunci dirinya di dalam. Dia menangis selama berhari-hari. Hingga para sahabat Nabi yang lain menyadari kesedihan dan tangisnya, mereka mendatanginya dan langsung bertanya kepadanya: Apa yang membuatnya sangat sedih ketika teman-teman lain bahagia?

Sahabat Nabi yang paling penting dibandingkan para sahabat lainnya menjawab dengan jawaban yang tidak banyak disangka, sehingga semakin mengukuhkan statusnya sebagai sahabat besar Nabi sallallahu alaihi wasallam. Dia menjawab; Pernahkah Anda mendengar pepatah, “Ketika sesuatu itu sempurna, kelemahannya akan terungkap”?

Ayat terakhir sejauh ini menunjukkan perpisahan kita kepada Nabi. Terungkap bahwa Hassan dan Hussain menjadi dua anak yatim piatu. Tandai istri-istri Nabi sebagai janda.”

Seketika, teman yang datang menemui Abubakar itu menangis tersedu-sedu. Mereka tidak menyangka hal seperti itu akan terjadi. Hingga teman-teman yang lain mendengar teriakan mereka di luar ruangan.

Mendengar jeritan kesakitan, para sahabat terakhir ini pergi menemui Nabi dan menjelaskan apa yang telah mereka lihat. Sesaat raut muka nabi berubah, dia khawatir pada sahabatnya jika terjadi sesuatu.

Dia berlari ke rumah Abu Bakar dan menanyakan apa yang mereka tangisi. Sayyidina Ali mengklarifikasi hal tersebut lalu bertanya kepada Nabi, Apakah benar ramalan Abu Bakar?

“Ya, apa yang dikatakan Abu Bakar itu benar. aku akan meninggalkanmu. Aku ikut denganmu.”

Kami sudah memikirkan apa yang akan terjadi pada teman-teman kami saat itu, dan semakin sering menangis. Tubuh Ali gemetar dan kebingungan. Abu Bakar terjatuh tak mampu menopang tubuhnya. Rahimakumullah hadirin

Ini adalah visi kisahnya sebagai seorang nabi yang dicintai, dipuja dan dipuji oleh umatnya. Dia adalah laki-laki yang meninggalkan dunia untuk menghadap Allah yang dicintainya.

Beliau juga memerintahkan kita untuk salat ketika ajal menjemput, mengkhawatirkan kondisi kaumnya, seraya berkata, “Umatku…umatku…”.

Beri kami kesempatan untuk mengikuti jejak-Nya dan mengikuti ajaran-Nya, Amin.  الله لِي وَلَكُمْ فِى الْقُرانِ العَزِيْمِ, وَننAN النِيِ وَ اكُ ا secara اكُ اكُ ا secara ETORE II اER Kuran secara Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini حَمَّدُ ىَ رِزوانِ. Semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kesuksesan سۡلَيسَلِ. Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian. Semoga Tuhan memberkati kita dan melindungi kita serta menjaga kita tetap aman. ربنا ذلمنا انفسنا واين لم تغفر لنا وترحمنا لنكون من الخين. عِبَادَاللهِ! Semoga Tuhan mengingatkan Anda akan rahmat Tuhan

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *